Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Antarmoda Diklaim Mampu Dorong Masyarakat Beralih Naik Transportasi Umum

Kompas.com - 23/06/2022, 18:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Hadis Surya Palapa mengatakan bahwa integrasi antarmoda dapat menjadi salh satu upaya meningkatkan minat masyarakat menaiki transportasi umum.

Pasalnya, ketika integrasi sudah baik otomatis pelayanan ke masyarakat khususnya pengguna transportasi umum yang membutuhkan mobilitas tinggi bisa optimal.

"Ketika ini sudah kita penuhi, masyarakat tahu manfaatnya dan mereka dapat dengan mudah mengakses transportasinya. Kondisi ini tentu minat masyarakat ke angkutan publik akan semakin baik," kata dia sebagaimana dilansir Antara, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Asal Tancap Gas, Bokong Pajero Sport Dihajar Kereta Api

Ilustrasi kereta api lokal. Berikut informasi jadwal perjalanan dan harga tiket KA Siliwangi.KOMPAS.COM/Dok PT KAI Ilustrasi kereta api lokal. Berikut informasi jadwal perjalanan dan harga tiket KA Siliwangi.

Dia melanjutkan, hal tersebut tentu akan sangat berdampak pada pengurangan kepadatan di jalan raya yang saat ini masih dipadati mobil dan motor pribadi.

Untuk itu, Hadis mengatakan PT KAI sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi umum memiliki peran strategis untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat melalui integrasi antarmoda.

Dia juga mengatakan pihaknya sangat mendorong pihak-pihak terkait untuk turut menciptakan dan memperluas infrastruktur transportasi, baik infrastruktur keras seperti jalan raya, rel kereta, stasiun, hingga bandara, maupun infrastruktur lunak seperti sistem pelayanan.

Senada dengan Hadis, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal turut menekankan pentingnya integrasi antarmoda. Harapannya, sebanyak 70 persen masyarakat terutama di Jabodetabek akan beralih ke angkutan umum.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ganti Ban Mobil Minimal Harus Sepasang?

Kemacetan yang ditimbulkan warga saat hendak mencari tempat mengungsi saat gempa terjadi di Mamuju, Rabu (8/6/2022) siang tadi.KOMPAS.COM/HIMAWAN Kemacetan yang ditimbulkan warga saat hendak mencari tempat mengungsi saat gempa terjadi di Mamuju, Rabu (8/6/2022) siang tadi.

"Kita punya program, kalau bisa, 70 persen masyarakat itu nantinya menggunakan angkutan umum. Apalagi di Jabodetabek ini ya, karena di sini begitu banyak angkutan umum massal yang disiapkan pemerintah mulai dari MRT, LRT, KRL, Jakpro, dan lain sebagainya," ujar Risal.

PT KAI sendiri melalui anak perusahaannya yakni PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada Rabu mengumumkan kolaborasi dengan salah satu perusahaan teknologi di Indonesia, di mana masyarakat kini dapat melakukan pembelian tiket KRL Commuter Line melalui aplikasi transportasi daring.

Dengan adanya kolaborasi tersebut, PT KCI memiliki target untuk dapat meningkatkan jumlah penumpang menjadi 2 juta per hari di masa yang akan datang, dari 1,2 juta per hari saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau