JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Ertiga merupakan mobil di segmen low MPV atau MPV murah yang sudah hadir sejak 2012. Setelah 10 tahun mengaspal di Indonesia, Ertiga baru hadir pakai mesin hybrid.
Seperti diketahui, model generasi pertamanya mengusung mesin berkode K14B dengan kapasitas 1.373 cc, dengan tenaga 95 PS atau setara 93 tk dan torsi 130 Nm.
Generasi pertama Ertiga dibangun di atas platform Suzuki Swift generasi ketiga. Mobil ini juga di-rebadge oleh Mazda dengan nama VX-1.
Baca juga: Jokowi Resmikan Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Tahap Kedua
Lihat postingan ini di Instagram
Pada 2016, keluar Ertiga bermesin diesel. Menariknya mobil ini juga hadir dengan istilah hybrid, tepatnya Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Namun, teknologi di mobil ini masih tergolong sebagai mild hybrid. Di mana kombinasi antara tenaga listrik dan mesin bakar hanya dipakai sewaktu akselerasi awal.
Tenaga listriknya pun berasal dari aki, bukan baterai lithium seperti mobil hybrid kebanyakan. Di atas kertas, mesin diesel ini sanggup hasilkan tenaga 89 PS atau setara 87 tk dan torsi 200 Nm.
Baca juga: Sanksi untuk Mobil yang Pakai Aksesori Bumper Tanduk hingga Lampu Menyilaukan
Lantas pada 2018, Ertiga mendapat pembaruan menyeluruh. Sasisnya kini mengusung teknologi HEARTECT, seperti yang dipakai pada Baleno, Ignis, ataupun Swift.
Sementara mesinnya mengusung kode K15B berkapasitas 1.462 cc, yang bisa hasilkan tenaga 104 PS atau setara 102 tk dan torsi 138 Nm.
Kemudian, berselang empat tahun dari peluncuran generasi kedua Ertiga, Suzuki kembali meluncurkan model yang sama, tetapi dengan mesin yang berbeda.
Baca juga: Begini Cara Cek Tilang Elektronik di Jalan Tol secara Online
Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu pengendara menghemat konsumsi bahan bakar serta berpartisipasi dalam upaya menurunkan emisi gas buang.
"Dengan Suzuki Smart Hybrid, kami berharap konsumen merasakan manfaat dan pengalaman baru dalam berkendara,” ujar Donny dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Teknologi ini sebenarnya berangkat dari SHVS yang dulu juga pernah diaplikasi pada Ertiga Diesel. Bedanya, kali ini sudah ada baterai lithium-ion sebagai pendamping mesin pembakaran internal dan Integrated Stater Generator (ISG).
Baca juga: Perluasan Ganjil Genap Jakarta Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas
Fungsi dari lithium-ion adalah untuk menyimpan daya yang bisa terisi otomatis melalui regenerative deceleration, atau ketika mobil melakukan deselerasi kecepatan. Dengan demikian, konsumen tak perlu repot melakukan pengisian ulang daya di charging station.
Pada Ertiga Smart Hybrid Suzuki juga membenamkan sejumlah fitur lain, salah satunya Auto Start-Stop yang bisa mematikan mesin secara otomatis ketika mobil dalam kondisi berhenti, seperti kemacetan atau lampu merah.
“Suzuki berkomitmen dalam kepuasan konsumen serta mendukung upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik," kata Donny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.