Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Abaikan Tekanan Udara Ban Mobil

Kompas.com - 06/06/2022, 17:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Sebelum melakukan perjalanan jauh, pengemudi mobil wajib memeriksa kondisi beberapa komponen vital kendaraan.

Salah satunnya tekanan udara pada ban yang menjadi bagian krusial namun sering diabaikan pengemudi.

Padahal, tekanan udara bisa menjadi faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara. Banyak angka kecelakaan lalu lintas akibat pecah ban terutama saat di jalan tol.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, menjaga tekanan udara ban bertujuan untuk memberikan kenyamanan serta memaksimalkan kinerja komponen lain seperti pengereman.

Baca juga: Cek 25 Titik Perluasan Ganjil Genap Jakarta via Peta Digital

“Untuk kendaraan kosong tidak perlu tekanan udara yang tinggi agar tetap nyaman, tidak terlalu keras, keausan ban baik dan fungsi rem optimum,” ujar Zulpata, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

 

Sebelum road trip, pastikan seluruh aspek kendaraan berada dalam kondisi prima, termasuk ban mobil.                    Bridgestone Sebelum road trip, pastikan seluruh aspek kendaraan berada dalam kondisi prima, termasuk ban mobil.

Berbagai kendaraan mempunyai tekanan udara ban yang berbeda sesuai dengan berat dan beban muatan yang diangkut oleh kendaraan tersebut.

Namun bila kendaraan membawa muatan penuh, maka tekanan udara juga harus disesuaikan. Dengan begitu ban juga akan bekerja secara maksimal saat digunakan.

“Jika tekanan udara yang ideal tidak diikuti, performa dari ban bisa berkurang. Misal ketika mobil kosong namun tekanan udaranya untuk mobil penuh maka kendaraan akan terasa keras,” katanya.

Risikonya, jika tekanan udara ban terlalu tinggi, akan berimbas pada kemudi yang terlalu ringan. Kondisi ini berakibat kendaraan akan lebih sulit dikendalikan.

Kemudian, tingkat keausan ban juga tidak rata, soalnya hanya bagian tengah saja yang menapak pada aspal.

Baca juga: Isi Tekanan Udara Ban Mobil, Jangan Asal Pakai Nitrogen

“Begitu juga sebaliknya jika kendaraan penuh tapi tekanan udaranya standar, maka mobil jadi tidak stabil dan bisa merusak dinding ban karena beban yang terlalu berat,” ujar Zulpata.

Ilustrasi ban produksi BridgestoneBridgestone Indonesia Ilustrasi ban produksi Bridgestone

Zulpata menambahkan, yang paling bagus adalah tekanan udara sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan, tidak kelebihan dan juga tidak kekurangan.

Untuk mengetahui tekanan udara ban yang direkomendasikan oleh pabrikan, pengemudi bisa melihat pada placard yang biasanya tertempel pada bagian pintu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau