JAKARTA, KOMPAS.com - Aneka macam merek oli mobil di pasaran terkadang membuat masyarakat tergiur untuk mencobanya. Selain penasaran dengan perbedaan kualitasnya, juga tertarik karena harga relatif lebih murah.
Bahkan ada juga yang justru ingin mencoba oli dengan harga lebih mahal. Hal itu tentu saja lumrah terjadi.
Sayangnya sedikit masyarakat yang paham, untuk gonta-ganti oli mesin pada mobil itu ada batasannya. Tidak serta merta bisa ganti dengan berbagai merek dan jenisnya.
Seperti yang dibeberkan oleh Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, tidak ada masalah jika pemilik kendaraan ingin gonta-ganti merek oli dengan catatan spesifikasi oli masih sama.
Baca juga: Alasan Kenapa Harus Menyalakan Mobil Sebelum Mengecek Oli Mesin
“Tidak masalah bila pemilik kendaraan ingin mengganti oli A atau B karena faktor promosi, harga, atau ingin mencoba kualitas yang lebih baik,” ujar Didi kepada Kompas.com.
Menurut dia hampir setiap produsen kendaraan tidak pernah menyarankan penggunaan oli dengan merek tertentu. Namun, saran yang biasa diberikan lebih ke jenis olinya. Didi berharap jenis oli ini lah yang menjadi patokan setiap pemilik kendaraan dalam penggantian oli mesin.
“Jangan sampai mobilnya diharuskan menggunakan oli kadar SAE 10-40, tapi malah memakai kadar SAE 0-20 karena lagi ada produk baru. Padahal belum cocok untuk kendaraan,” tambah Didi.
Baca juga: Lupa Jadwal Servis, Begini Cara Cek Kualitas Oli Mesin Mobil
Kendati demikian, Didi tidak menyangkal jika ada pelanggan yang sudah loyal terhadap suatu merek oli. Hal itu pun tidak menjadi masalah, sebab sudah menjadi hak pelanggan untuk memilih oli kesukaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.