Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitsubishi Fuso Bilang Kelangkaan Cip Bisa Jadi Hambatan

Kompas.com - 01/06/2022, 11:22 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com – Krisis cip semikonduktor yang dialami hampir seluruh merek otomotif global telah berdampak pada produksi, tak terkecuali di pabrik kendaraan niaga.

Produksi truk dan mobil komersial lainnya menjadi terhambat karena komponen tersebut masih diimpor.

Paling baru, negara pemasok cip semikonduktor seperti China kembali mengalami lockdown di beberapa wilayah, karena pandemi Covid-19 yang memanjang.

Baca juga: Bagi Pengemudi Pemula, Begini Cara Atasi Mobil Gagal Menanjak

Ilustrasi cip semikonduktor yang menjadi salah satu komponen otomotif,PAULTAN.org Ilustrasi cip semikonduktor yang menjadi salah satu komponen otomotif,

Duljatmono, Direktur Sales & Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengatakan, saat ini pihaknya belum terdampak oleh kelangkaan cip semikonduktor.

Meski begitu, Mitsubishi Fuso tetap waspada dengan kejadian ini, pasalnya kelangkaan cip bisa mengganggu pertumbuhan penjualan kendaraan niaga.

“Suplai dari global parts terkait dengan truk yang kita produksi memang kami pantau terus menerus, itu bisa menjadi hambatan pencapaian target 2022,” ujar Duljatmono di Indramayu (31/5/2022).

Baca juga: Bahaya Terlalu Sering Injak Setengah Kopling di Mobil Transmisi Manual

“Yang perlu kita waspadai suplai parts dari global termasuk dari china, seperti cip dan segala macam,” kata dia.

Seperti diketahui, kelangkaan cip semikonduktor bahkan membuat sejumlah model tidak dapat diproduksi. Pasalnya pabrik mobil tidak mendapat pasokan yang dibutuhkan.

Akhirnya, konsumen yang harus kena imbas karena mengularnya daftar tunggu antrean inden kendaraan.

“Dampaknya saat ini belum ada di produksi kami. Ke depannya akan kami pantau, apakah akan mengganggu. Kami berharap bisa teratasi. Semoga ini tidak mengganggu target dan produksi tetap berjalan dengan baik,” ucap Duljatmono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com