Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bahaya Belajar Mengemudi Tanpa Instruktur

Kompas.com - 31/05/2022, 12:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan maut yang menimpa mobil Daihatsu Grand Max di Kapanewon Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (30/5/2022).

Diketahui, mobil tersebut sedang digunakan belajar menyetir. Sang anak yang bernama Oky, hendak mengajari ayahnya yang bernama Utama untuk mengemudi.

Namun, mobil tidak terkendali, menabrak pembatas embung dan jatuh ke dalam embung.

Akibat kejadian ini, Oky meninggal karena tenggelam setelah terimpit bagian belakang mobil.

Panewu Banguntapan I Nyoman mengatakan, selama ini kawasan embung tidak pernah digunakan untuk latihan menyetir mobil. Kawasan tersebut hanya digunakan bermain anak, dan dimanfaatkan lahan parkir jika ada kegiatan.

Baca juga: Jangan Asal, Belok Kiri Semua Pengendara Wajib Ikuti Rambu

“Baru kali ini ada orang yang berlatih menyetir mobil di area tersebut, apalagi korban memang bukan warga Banguntapan,” ucap Nyoman, dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Perlu digaris bawahi, belajar mobil tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab ini menyangkut nyawa pengemudi dan pengguna jalan lain. Kemudian, latihan juga tidak bisa dilakukan sendiri, namun didampingi dengan instruktur menggunakan mobil khusus latihan.

Ilustrasi belajar mengemudi.DVSA via The Sun Ilustrasi belajar mengemudi.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, pemula yang ingin belajar mengemudi harus berlatih di tempat kursus yang baik.

“Pastinya wajib berlatih di kursus mengemudi yang terakreditasi, karena lebih aman. Mobil praktiknya dilengkapi dengan pedal emergency, dan dimentori oleh instruktur yang berpengalaman,” ucap Marcell.

Marcell mengatakan, instruktur pada kursus mengemudi yang terakreditasi sudah memiliki kurikulum dan kompetensi yang sesuai untuk mengajar.

“Saya tidak menyarankan untuk belajar sendiri, karena risikonya besar,” ucapnya.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, area latihan sebaiknya adalah area tertutup yang bebas dari lalu lalang orang dan kendaraan.

Ilustrasi seorang yang tengah mengikuti kursus mengemudi sedang melakukan manuver.https://putonthebrakes.files.wordpress.com/ Ilustrasi seorang yang tengah mengikuti kursus mengemudi sedang melakukan manuver.

Biasanya pengemudi pemula diarahkan untuk berlatih di area komplek ketimbang jalan raya. Padahal, menurut Sony, bahayanya sama saja.

“Mungkin diarahkan belajar di komplek, pertimbangannya lebih sepi kali ya. Tapi bahayanya sebenarnya sama. Di komplek itu banyak anak-anak, orang naik sepeda, orang olahraga dan sebagainya,” kata dia.

Baca juga: Cerita Motor China yang Sempat Booming Tapi Ambruk di Indonesia

Sony melanjutkan, pengemudi pemula boleh dibimbing untuk berlatih di jalan raya setelah bisa mengoperasikan mobil dengan baik di area tertutup.

“Tapi ingat, di jalan raya sekalipun, dia tidak boleh dibantu dengan pedal rem tambahan. Karena itu tipu-tipu jadinya. Dia enggak mandiri. Kelihatannya bagus, padahal dibantu,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau