KARAWANG, KOMPAS.com - Toyota Indonesia belum lama ini menggandeng tiga tiga perguruan tinggi untuk menggarap koversi Toyota Calya bermesin bensin menjadi penggerak motor listrik berbasis baterai.
Tiga perguruan tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Indonesia (UI).
Konversi Calya menjadi kendaraan listrik ini adalah upaya dalam mengembangkan dan menyambut era elektrifikasi di Indonesia.
Baca juga: Toyota Konversi Calya Jadi Mobil Listrik, Siap Produksi Massal?
Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, konversi Calya jadi mobil listrik bukan semata-mata mengenai produk, melainkan mengembangkan tenaga kerja orang Indonesia.
"Bagi kita ini bukan masalah hasil, tapi proses. Dalam proses itu kan ada learning-nya, bagaimana mereka mempelajari battery management system, elektrifikasi, jadi banyak disiplin ilmu baru yang mungkin dibutuhkan," ucap Bob di Karawang belum lama ini.
Bob menegaskan, dari konversi Calya listrik ini Indonesia diuntungkan karena bisa memperoleh pelajaran. Begitu juga menjadi cara untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi era elektrifikasi.
Baca juga: Ingat, Sanksi Tarif Parkir Uji Emisi Tertinggi Berlaku Juni 2022
"Kita pengen perubahan dari mobil konvensional jadi elektrik itu bisa dioptimalkan di Indonesia. Kita enggak bisa hanya mengandalkan nikel saja. yang penting itu SDM-nya," kata Bob.
Jangan sampai Indonesia hanya sebagai tempat menjadi pabrik saja karena nikel. Tetapi, manusianya juga harus bisa dan kompeten sehingga siap dan menjadi SDM yang baik menghadapi masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.