Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Bikin Calya Versi Listrik

Kompas.com - 22/05/2022, 12:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keseriusan Indonesia untuk memulai era elektrifikasi kendaraan bermotor mendapat sambutan baik dari berbagai produsen otomotif.

Salah satunya adalah Toyota yang diam-diam menggandeng tiga universitas negeri untuk mengubah Toyota Calya menjadi mobil listrik.

Ketiga universitas tersebut adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI) dan Institute Teknologi Bandung (ITB).

Melalui ajang webinar bertajuk ‘Aktifitas Riset Universitas Sebagai Bagian Upaya dalam Mengembangkan Populasi Kendaraan Elektrifikasi’, ketiga Universitas tersebut memberikan penjelasan konversi Toyota Calya menjadi listrik.

Baca juga: Toyota Luncurkan Kijang Innova Hybrid Akhir Tahun Ini?

Dosen Teknik Mesin Universitas Indonesia Mohammad Adhitya mengatakan, pihaknya melakukan konversi Toyota Calya menjadi versi listrik menggunakan baterai dari Toyota Prius.

“Untuk bisa mengubah Toyota Calya menjadi listrik, kita harus lebih dahulu mengetahui tipe kendaraan baik secara dimensi, jumlah penumpang, berapa kecepatan kendaraan. Sehingga bisa mengetahui jenis dan daya mesin serta transmisi,” kata Adhitya dalam webinar, Jumat (21/5/2022).

Dalam menaruh motor penggerak, menurut Adhitya juga tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab hal ini menentukan berat atau weight distribution dan handling.

Toyota Calya Facelift 2019 Toyota Calya Facelift 2019

“Jadi harus diketahui di mana kita akan menaruh motor penggerak apakah depan, di tengah atau belakang,” katanya.

Hal ini bertujuan agar konversi kendaraan listrik tetap aman, tidak merubah tampilan maupun bentuk kendaraan asli.

“Akomodasi ruang kabin tidak banyak berubah, informasi pada kendaraan asli seperti speedometer tetap tersedia. Teknik mengemudi mobil listrik juga tidak berbeda dengan kendaraan aslinya,” ucap Adhitya.

Selain itu, dalam riset konversi Calya listrik yang dilakukan, Adhitya mendapati bahwa baterai lebih aman diselipkan di bawah jok kursi penumpang bagian depan.

“Untuk baterai di posisi bawah jok depan, karena lokasinya relatif aman jika terjadi benturan depan, belakang atau samping, dan akomodasi ruang kabin tidak berubah (relatif tetap),” kata dia.

Sementara itu, Bambang Sudarmanta, Dosen ITS menjelaskan, pihaknya berhasil mengubah Calya menjadi listrik menggunakan baterai yang dikembangkan oleh ITS. Ia melanjutkan, saat ini pihaknya telah melakukan pengembangan Calya listrik melalui beberapa tahap.

“Pertama improve controller, yang diperuntukkan untuk optimasi tuning controller, melalui upgrade system program PiD, upgrade sistem modul controller,” kata dia.

Baca juga: Penting, Nyalakan Mesin Mobil Selama 3 Menit buat Periksa Oli Mesin

Kedua adalah improve battery cell, yang meliputi sistem modular baterai, jenis baterai, dan fasilitas monitoring baterai modul. Langkah selanjutnya adalah improve sistem IoT, melalui program SoC dan penambahan peringatan dini untuk kondisi tidak normal.

“Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian performa. Dan terakhir, akan dilakukan standarisasi faktor keselamatan EV,” kata dia.

Dengan kata lain, ITS masih akan terus melakukan pengembangan Caly versi listrik agar lebih sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau