JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membatasi banyak pergerakan. Sehingga, jumlah orang di paddock juga ikut dibatasi untuk mencegah tingginya risiko penularan virus corona.
Dengan berkurangnya jumlah orang di paddock, maka pengembangan motor juga melambat. Sebab, tim atau insinyur yang ada di pabrik, tidak bisa melihat langsung perkembangan motor di sirkuit.
Untuk itu, Lenovo yang menjadi partner utama Ducati, membuat solusi pada 2020 lalu dengan menciptakan Remote Garage. Teknologi ini memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dari trek ke markas utama di Bologna, Italia, dan kembali. Bahkan, ketika jumlah orang yang diizinkan di sirkuit terbatas.
Baca juga: Adu Kencang Motor MotoGP dan MotoE Milik Ducati
“Berkat teknologi Lenovo, kami dapat membuat Remote Garage. Pada dasarnya, teknisi kami yang tidak dapat bergabung dengan kami di trek balap, mereka berada di departemen balap yang terhubung langsung dengan sirkuit, dan mereka dapat bekerja dengan cara yang serupa dengan apa yang dapat mereka lakukan jika mereka hadir di trek,” kata Paolo Ciabatti, Sporting Director Ducati Corse, dalam keterangan resminya.
Remote Garage terus berkembang. Kapasitas untuk analisis jarak jauh, simulasi, dan partisipasi tim telah berkembang, dan para teknisi terus bekerja dari jarak jauh pada akhir pekan balapan serta selama tes pra-musim yang penting, yang dikemas dengan komponen untuk diperiksa dan divalidasi. Lebih banyak komunikasi berarti proses dapat berjalan lebih lancar dan lebih efisien.
Gabriele Conti, Electronic Systems Director Ducati, mengatakan, tahun ini kalender balap lebih padat. Ducati juga menyediakan delapan motor di grid. Sehingga, data yang dimiliki lebih banyak, meskipun lebih sedikit waktu yang dimiliki untuk bagian analisis, simulasi, dan pengaturan.
“Di sisi lain, kami akan memiliki kesempatan untuk mempelajari dan menganalisis sejumlah besar data yang belum pernah kami miliki sebelumnya dari delapan pembalap, sehingga kami akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengoptimalkan pengaturan dan membuat keputusan yang lebih akurat,” kata Conti.
Baca juga: Michelin Dukung Ducati Atas Tuduhan Kecurangan di MotoGP Spanyol
Conti menambahkan, berkat teknologi Remote Garage, teknisi trek lebih terlibat dalam proses pengembangan dan desain tim, meningkatkan pertukaran info, dan mengurangi waktu pengembangan.
"Tampaknya cukup normal hari ini mengadakan pertemuan dengan 30 rekan dari Official Team, Development Team, dan beberapa insinyur dari rumah mereka sendiri. Ini adalah keuntungan besar, dan itu akan terjadi di masa depan juga,” ujar Conti.
Conti menjelaskan, tantangan terbesar musim ini adalah mengelola informasi dan data yang berasal dari empat tim berbeda dengan benar. Pada tahap ini, teknologi Lenovo akan strategis untuk mengekstrak dan memanfaatkan angka-angka yang relevan dari sejumlah besar data tersebut.
Untuk diketahui, pada satu motor Desmosedici, ada lebih dari 50 sensor di dalamnya dan melacak semuanya mulai dari kecepatan, cengkeraman, hingga akselerasi.
“Banyaknya data yang kami kumpulkan dari tahun sebelumnya adalah kunci untuk kesiapan dan bersikap kompetitif di setiap trek balap, dan untuk pengembangan motor tahun depan juga. Setiap tahun proses ini menjadi lebih tepat dan akurat berkat analisis dan penelitian yang kami lakukan," kata Conti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.