Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Mobil Diesel Lebih Bandel Terjang Banjir?

Kompas.com - 16/05/2022, 17:12 WIB
Zulfana Khoirur Rijal,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa mobil bermesin diesel lebih kuat menerjang banjir.

Hal tersebut tak lepas karena rata-rata torsi mesin diesel yang lebih besar, juga sistem pembakaran yang tak menggunakan busi.

Lalu apakah benar demikian?

Menjawab hal ini, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, kebanyakan mobil bermesin diesel memiliki ground clearance yang tinggi.

Baca juga: Apa Benar Mobil Bermesin Diesel Minim Perawatan ketimbang Bensin?

Mobil menerjang banjir- Mobil menerjang banjir

Anggapan itulah yang akhirnya membuat mesin diesel disebut tahan banjir, khususnya pada segmen segmen Sport Utility Vihicle (SUV).

“Selain itu, mesin bensin masih menggunakan busi dan koil sebagai pematik untuk pembakaran, sehingga bisa dikatakan mesin diesel lebih ampuh melewati banjir karena tidak menggunakan busi dan koil,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Namun Didi menegaskan, mengendarai mobil melewati genangan air yang tinggi atau banjir harusnya tetap tak boleh dilakukan.

Kondisi tersebut berisiko membuat air terisap dan masuk ke saluran udara. Efeknya bisa menyebabkan water hammer atau kerusakan parah pada mesin di luar.

Baca juga: Tembus Rp 160 juta, Harga Bekas Ertiga Diesel Mahal karena Langka

Test drive All New Isuzu mu-X 4x4Kompas.com/Donny Test drive All New Isuzu mu-X 4x4

“Di luar konteks mobil diesel ataupun bensin sebaiknya pemilik mobil menghindari air masuk ke saluran udara,” katanya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, pada dasarnya semua jenis mobil tetap rawan terhadap banjir. Paling penting memperhatikan posisi saluran isap udara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com