JAKARTA, KOMPAS.com— Ban merupakan komponen mobil yang vital bagi keselamatan berkendara. Pemilik mobil sebaiknya tidak menyepelekan kondisi ban. Jika kondisi ban sudah aus atau botak, baiknya segera diganti.
Dealer Skill Development Manager Honda Prospect Motor (HPM) Onsert Ophirio mengatakan untuk mengukur tingkat keausan ban mobil adalah dengan mengecek tapak ban.
"Jadi agar ketika hujan mobil kita tidak berjalan di atas air, airnya perlu dialirkan ke luar melalui tapak ban. Hal ini agar ban tetap bisa mencengkram dengan baik," kata Onsert kepada Kompas.com.
Baca juga: Hasil Klasemen Pebalap MotoGP, Quartararo Masih di Puncak
Dengan kata lain, jika tapak ban sudah aus tidak akan bisa mencengkram permukaan aspal dalam kondisi hujan. Bila dibiarkan melaju menggunakan ban mobil yang sudah botak, mobil mudah tergelincir.
Onsert menyebutkan, setiap permukaan ban punya indikator yang bentuknya menyerupai polisi tidur. Indikator tersebut sebaiknya digunakan pemilik kendaraan sebagai acuan pergantian ban.
"Kalau tapaknya sudah menyentuh indikator, ban sudah harus diganti. Jadi jangan tunggu sampai benar-benar habis," kata Onsert.
Sementara itu, Department Manager Training and Product Evaluation PT Bridgestone Indonesia Deni Arief Pribadi mengatakan tapak ideal pada ban mobil adalah di atas 1,6 mm.
Ada alat khusus yang dapat digunakan untuk mengukur tapak ban. Bila ukurannya sama atau kurang dari ukuran tersebut, ban mobil harus segera diganti.
Baca juga: Hasil Balap MotoGP Perancis: Bastianini Juara, Bagnaia Jatuh, Duo Suzuki Crash!
"Pastikan juga tidak ada bagian yang rusak. Biasanya kerusakan yang sering ditemukan pada ban adalah sobek atau retak. Apabila ditemukan kondisi seperti ini, ban harus cepat diganti," kata Deni.
Maka dari itu, Deni menyarankan pemilik kendaraan harus rajin membersihkan tapak dari benda-benda yang menempel, contohnya batu kerikil, paku, besi dan sebagainya. Sebab keberadaan benda-benda tersebut berpotensi merusak ban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.