JAKARTA, KOMPAS.com—Jalanan macet kerap menjadi permasalahan yang membuat kesal saat musim libur lebaran. Mulai dari kendaraan yang ingin pulang ke kampung halaman sampai berkunjung ke tempat wisata akan memadati lalu lintas.
Kondisi jalanan yang macet tentunya akan membuat pengendara mobil kelelahan dan stress. Belum lagi, saat terjebak di kemacetan, banyak pengguna jalan yang menyelak antrean kendaraan.
Kebiasaan pengendara yang menyelak kendaraan lain sebenarnya akan membuat macet semakin parah.
Baca juga: Etika Menyalip Kendaraan Saat Kondisi Jalan Macet
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan jika menyelak antrean merupakan kelakuan pengemudi yang tidak sabar. Munculnya perilaku ini karena kurangnya toleransi dan mengutamakan ego diri sendiri.
“Banyak juga yang tidak mau bersabar atau mengantre. Jika ada mobil di depan yang berhenti, maka dia tidak ikut berhenti. Mereka berpikir kalau bisa mengambil kesempatan menyusul, kenapa tidak,” ucap Sony kepada Kompas.com.
Saat kondisi jalanan sedang ramai, pengendara mobil harus tertib dengan tidak menyelak. Jika memaksa ingin mendahului, situasi jalanan kian kacau dan kemacetan bertambah panjang.
Menurut Sony, pengemudi yang menyelak antrian saat macet bisa dibilang agresif dan tidak punya etika untuk tertib di jalan raya.
Baca juga: Update Harga Suspensi Belakang Aftermarket Motor per Mei 2022
Saat jalanan macet, ada dua model pengemudi, pertama yang memberi kesempatan dan satu lagi yang mengambil kesempatan. Pengemudi yang mengambil kesempatan ini adalah yang kerap menyelak antrean, atau agresif.
“Perlu diketahui, macet adalah bagian dari risiko yang harus ditanggung bersama. Tidak ada yang harus diprioritaskan, jadi gunakan etika agar tertib dan aman,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.