Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kode Kru Bus AKAP pada Penumpang Saat Ada Pencopet

Kompas.com - 29/04/2022, 14:21 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak orang memilih untuk berpergian dengan menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) khususnya selama mudik tahun ini. Selain nyaman, harganya juga cukup ekonomis untuk berpergian keluar kota.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat berpergian naik bus AKAP. Salah satunya, adanya kehadiran pencopet di kabin bus.

Agar penumpang bisa lebih waspada terhadap barang bawaannya, ada kode yang dilakukan oleh kru bus AKAP untuk memberi tahu penumpang, bahwa ada copet di kabin, biasanya dengan menyalakan lampu kabin atau mengeraskan volume musik.

Baca juga: Lengkap, Ini Rincian Tarif Tol Mudik Jakarta-Surabaya

"Jadi ketika ada komplotan pencopet, kode yang dilakukan pengemudi dan kru antara gaya menyetirnya dibuat kasar atau volume musik yang dibuat kencang," ucap Dimas Raditya, anggota Forum Bismania seperti dikutip Kompas.com.

Dengan kode tersebut, penumpang akan lebih susah istirahat atau tidur dan lebih waspada menjaga barang bawaannya. Dimas menjelaskan, jika sudah tahu kode-kode ini, penumpang bisa lebih siaga mengamankan barang bawaannya.

Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali menjelaskan, jika kehadiran copet diberitahukan secara langsung kepada penumpang di kabin, kru bus bisa menjadi korban.

Kabin bus Damri dengan kapastitas 50 persenDOK. DAMRI Kabin bus Damri dengan kapastitas 50 persen

Baca juga: Daftar Nomor Telepon Penting Saat Mengalami Kondisi Darurat di Jalan Tol

"Memberi tahu kepada penumpang cukup lewat kode saja, dengan melakukan pengumuman agar berhati-hati dengan barang bawaannya. Jika secara langsung, bisa berisiko kepada kru," ucap Anthony.

Selain itu, pengemudi bus AKAP PO Raya, Hariyadi, menjelaskan bahwa ini juga dilakukan karena pengemudi dan kru tidak bisa asal menuduh penumpang sebagai copet. Biasanya, ada agen di terminal yang memberi informasi penumpang yang dicurigai merupakan pencopet.

"Kalau misalkan ada yang dicurigai pencopet naik, agen memberitahu pengemudi dan kru untuk hati-hati. Kita tidak bisa menuduh, hanya bisa mencurigai saja," ucap Hariyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com