JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak orang memilih untuk berpergian dengan menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) khususnya selama mudik tahun ini. Selain nyaman, harganya juga cukup ekonomis untuk berpergian keluar kota.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat berpergian naik bus AKAP. Salah satunya, adanya kehadiran pencopet di kabin bus.
Agar penumpang bisa lebih waspada terhadap barang bawaannya, ada kode yang dilakukan oleh kru bus AKAP untuk memberi tahu penumpang, bahwa ada copet di kabin, biasanya dengan menyalakan lampu kabin atau mengeraskan volume musik.
"Jadi ketika ada komplotan pencopet, kode yang dilakukan pengemudi dan kru antara gaya menyetirnya dibuat kasar atau volume musik yang dibuat kencang," ucap Dimas Raditya, anggota Forum Bismania seperti dikutip Kompas.com.
Dengan kode tersebut, penumpang akan lebih susah istirahat atau tidur dan lebih waspada menjaga barang bawaannya. Dimas menjelaskan, jika sudah tahu kode-kode ini, penumpang bisa lebih siaga mengamankan barang bawaannya.
Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali menjelaskan, jika kehadiran copet diberitahukan secara langsung kepada penumpang di kabin, kru bus bisa menjadi korban.
"Memberi tahu kepada penumpang cukup lewat kode saja, dengan melakukan pengumuman agar berhati-hati dengan barang bawaannya. Jika secara langsung, bisa berisiko kepada kru," ucap Anthony.
Selain itu, pengemudi bus AKAP PO Raya, Hariyadi, menjelaskan bahwa ini juga dilakukan karena pengemudi dan kru tidak bisa asal menuduh penumpang sebagai copet. Biasanya, ada agen di terminal yang memberi informasi penumpang yang dicurigai merupakan pencopet.
"Kalau misalkan ada yang dicurigai pencopet naik, agen memberitahu pengemudi dan kru untuk hati-hati. Kita tidak bisa menuduh, hanya bisa mencurigai saja," ucap Hariyadi.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/29/142100415/ini-kode-kru-bus-akap-pada-penumpang-saat-ada-pencopet