JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah sempat dilarang pemerintah, tahun ini masyarakat bisa merasakan kembali Lebaran dengan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Mudik yang dinanti-nanti membawa berkah bagi beragam sektor industri, termasuk pembiayaan kendaraan bermotor.
Meski begitu, ada saja pihak tidak bertanggung jawab yang mencari celah dalam momen sekali setahun ini. Seperti fenomena membawa kabur kendaraan keluar kota ataupun melakukan kecurangan saat mencicil.
Baca juga: Polda Metro Mau Terapkan Batas Kecepatan Maksimum di Arteri Jakarta
Harry Latif, Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance, mengakui masih ada kasus penggelapan kredit jelang Lebaran.
“Jadi kalau ngomong ada penggelapan atau tidak, tetap ada. Hanya tergantung dari masing-masing finance company ini cara analisanya bagaimana, cara approach-nya bagaimana,” ujar Harry, kepada Kompas.com (19/4/2022).
Menurutnya, kasus penggelapan kredit sempat ramai pada masa sebelum Covid-19. Atau puncaknya sekitar 5-6 tahun yang lalu, di mana perusahaan pembiayaan banyak memberikan program down payment rendah.
Baca juga: Ingat, Ini Fungsi dari Marka Chevron di Jalan Tol
“Misal di motor, DP hanya Rp 500.000, terus dapat TV 20 inci seharga Rp 400.000, jadi dia hanya bayar Rp 100.000. Jadi dia bawa motor ke kampungnya, dipakai ojek online tiga bulan, setelah itu ditarik,” ucap Harry.
“Tapi itu menurut saya karena analisa customer-nya kurang detail, approval-nya kurang bagus, kemudian programnya terlalu agresif, yang akhirnya membuat customer yang tadinya tidak kepikiran, jadi kepikiran untuk berbuat hal-hal yang tidak diinginkan,” kata dia.
Harry juga mengatakan, kasus penggelapan kredit seperti ini sebetulnya bisa diminimalisir dengan melakukan survei dan analisa konsumen yang baik.
Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2022 Bakal Padat, Ini Trik Hemat BBM Saat Macet
“Contohnya seperti di IIMS kemarin, kami kan bunga 1,7 persen, itu bikin customer bisa menghitung. Saya cicilan tiga tahun mampu enggak nih, atau lima tahun mampu tidak,” ucap Harry.
“Di Adira Finance melakukan seperti itu. Dengan down payment yang normal 20 persen. So far alhamdulilah customer-nya baik,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.