Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik, Kemenhub Bersinergi Berantas Angkutan Ilegal

Kompas.com - 11/04/2022, 15:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai melakukan persiapan mudik Lebaran 2022 yang hanya tinggal dalam hitungan hari.

Selain mengantisipasi titik kemacetan, hal yang cukup penting ditangani adalah mengedukasi masyarakat agar tak tertipu menggunakan moda transportasi ilegal, layaknya travel gelap atau bus pariwisata yang tak memiliki izin.

Dalam rapat koordinasi angkutan Lebaran 2022, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, maraknya tawaran mudik dari penyelenggara yang menggunakan bus pariwisata harus dicermati dengan baik oleh masyarakat.

Bahkan Budi juga meminta masyarakat untuk menghindari tawaran-tawaran tersebut, sebagai langkah antisipasi keselamatan dalam perjalanan menuju kampung halaman.

Baca juga: Ini Daftar Kota Tujuan, Syarat, dan Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub

"Sekarang marak ajakan mudik dengan menggunakan panitia atau EO ini sudah saya cermati mudah-mudahan dari operator atau Organda akan ada komitmen untuk memberantasnya karena merugikan bus-bus lainnya juga yang sudah legal," ujar Budi dalam keterangan resminya, Minggu (10/4/2022).

"Kalau bus pariwisata untuk dipakai untuk disewa mudik juga tidak boleh, ini saya tegaskan. Kalau masih ada dan dengan tarif yang tidak sesuai maka mohon pertimbangkan dengan baik kalau kecelakaan nanti," kata Budi.

Lebih lanjut Budi kembali menjelaskan, masyarakat jangan tergoda dengan iming-iming harga tiket yang murah tanpa mengecek dulu legalitas dari izin operasi armada yang akan digunakan.

Selain itu, dengan memilih moda transportasi yang tak resmi atau ilegal, bila dalam perjalanan sampai terjadi kecelakaan, maka tidak akan mendapatkan jaminan asuransi.

Baca juga: Lalai Soal Kelaikan Bus Saat Musim Mudik, Operator Bakal Ditindak

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, pada masa angkutan lebaran (Angleb) tahun ini, Pemprov DKI Jakarta juga sudah melakukan beberapa persiapan, baik dari sarana dan prasarana.

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Foto diambil pada Selasa (4/5/2021).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Foto diambil pada Selasa (4/5/2021).

"Terkait kesiapan sarana sudah kami koordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang sudah kami lakukan saat ini adalah rampcheck. Untuk Angleb seluruh sarana yang digunakan dari Jakarta telah siap beroperasi dan sudah memenuhi persyaratan teknis maupun laik jalan sebagaimana inspeksi keselamatan yang kami lakukan," ujar Syafrin.

Lebih lanjut, Syafrin mengatakan mengenai kesiapan pengemudi Dishub Provinsi DKI Jakarta telah mengimbau kepada seluruh operator bus untuk menyiagakan pengemudi.

Dalam hal ini, para sopir diminta sehat secara fisik, rohani, dan akan dilakukan pengetesan urine serta tes kesehatan.

Baca juga: Catat, Ini Prediksi Titik Kemacetan saat Mudik Lebaran

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ditjen Perhubungan Darat (@ditjen_hubdat)

 

"Paling tidak dapat diidentifikasi apakah pengemudi tersebut dalam kondisi terbaik atau tidak, kalau tidak siap maka akan diminta pengemudi pengganti," kata Syafrin.

Dari segi kesiapan administrasi, Syafrin menjelaskan jajarannya terus melakukan pengendalian lapangan dengan meminta para Perusahaan Otobus (PO) melengkapi dan melakukan kir untuk perpanjangan uji berkala maupun kartu pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau