JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ultra fast charging milik PLN di Nusa Dua, Badung, Bali.
Diketahui SPKLU ultra fast charging ini merupakan yang pertama di Indonesia dan diresmikan sebagai upaya mendukung operasional kendaraan para delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang menggunakan mobil listrik.
Beda dengan SPKLU lain yang sudah banyak beredar di beberapa wilayah termasuk Jakarta, dengan menyandang sebutan ultra fast charging otomatis jenis charging station yang satu ini punya keistimewaan. Salah satunya kemampuan mengisi penuh baterai mobil listrik dengan waktu singkat.
Dalam keterangan resminya, PLN mengklaim SPKLU ultra fast charging pertama ini mampu mengisi penuh baterai mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh), hanya dalam waktu 30 menit saja dari posisi kosong.
Baca juga: Kendaraan Listrik Jadi Solusi Tekan APBN Imbas Impor BBM
Artinya, kemampuan SPKLU ultra fast charging yang berada di Bali ini, jauh lebih cepat dibandingkan jenis fast charging biasa.
Bahkan dengan spesifikasi daya 200 kilo Watt (kW), SPKLU ini juga dilengkapi Simultan Charge yang memungkinkan mengisi dua mobil listrik dalam secara bersamaan. Melalui fitur tersebut, maka distribusi beban listrik yang dialirkan secara dinamis kedua mobil yang sedang mengisi daya.
Selain itu, SPKLU ini juga sudah menerapkan standardisasi IP (Ingress Protection) 55 yang membuat tahan air untuk semprotan dari segala arah.
Desain juga dibuat padat dan ergonomis dengan kemampuan memberikan 96 persen efisiensi daya untuk penghematan energi. Belum lagi tingkat keamanan yang terjamin dengan tersertifikasi IEC 61851 untuk pengendara mobil listrik.
Baca juga: Ini Lokasi Kamera Tilang Elektronik di Tol Dalam Kota
"Pastinya, dengan fitur user friendly menggunakan layar sentuh dan telah terintegrasi dengan aplikasi PLN Mobile pada fitur Electric Vehicle memberikan kemudahan dalam penggunaan dan pengisian listrik pengguna," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan resminya.
Darwawan mengklaim PLN tengah membangun SPKLU ultra fast charging 200 kW sebanyak 60 unit yang membutuhkan investasi sebesar Rp 72,84 miliar. Nantinya penempatan lokasi tak hanya di Bali saja, tapi juga daerah lain.
Tentu hal ini akan sangat berguna bagi pemilik mobil listrik, mengingat saat ini yang menjadi masalah bukan hanya sekadar masih minimnya jumlah SPKLU, tapi juga waktu tunggu yang cukup lama. Apalagi ketika sedang melakukan perjalanan luar kota.
Sampai Februari 2022, total SPKLU telah beroperasi secara nasional sebanyak 267 unit di 195 lokasi. Adapun total SPKLU yang dimiliki PLN sebanyak 120 unit dan tersebar di 92 lokasi.
Pada akhir 2022 ini, Darmawan mengatakan pihaknya telah menargetkan bakal menambah penyebaran SPKLU di Indonesia hingga mencapai 580 unit yang berguna untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik.
Sementara untuk mencapai target tersebut, PLN mempermudah kemitraan pembangunan SPKLU serta memfasilitasi pihak ketiga yang ingin membangun SPKLU, termasuk menyediakan layanan kemitraan via situs khusus, yakni https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu.
Baca juga: Resmi Masuk Indonesia, Toyota Masih Merahasiakan Masa Depan bZ4X
Dalam kerja sama tersebut, calon mitra pengembangan SPKLU dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.
"Selain itu, kami juga sudah menyiapkan fitur Electric Vehicle yang tersedia dalam SuperApps PLN Mobile. Melalui aplikasi ini, masyarakat pemilik kendaraan listrik bisa langsung melakukan transaksi pengisian baterai dalam satu genggaman," ujar Darmawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.