JAKARTA, KOMPAS.com - Diresmikannya pabrik Hyundai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sekaligus jadi momen peluncuran mobil listrik Ioniq 5, mendatangkan angin positif bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, mendukung secara masif pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air dengan menyiapkan rangkaian infrastruktur untuk membangun ekosistemnya.
"Kami PLN tentu saja mendukung penuh dan berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari infrastruktur listik, pasokan, hingga membuat ekosistem tersebut," kata Darmawan, disitat dari keterangan resmi PLN, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Asa Pemerintah untuk Mobil Listrik Hyundai Buatan Indonesia
Lebih lanjut Darmawan mengklaim pihaknya telah melakukan banyak hal guna mengurangi emisi karbon pada sektor kelistrikan. Dari pembangunan EBT yang tertuang dalam RUPTL, juga beragam program dedieselisasi PLTD, retirement PLTU, hingga program co-firing pada PLTU.
Dengan adanya pabrik Hyundai yang juga akan memproduksi mobil-mobil listrik, baik untuk pasar domestik dan ekspor, diharapkan populasi kendaraan ramah lingkungan berdaya listrik akan lebih masif sehingga target carbon neutral pada 2060 bisa tercapai.
"Kami berharap dengan masifnya kendaraan listrik maka pengurangan emisi di sektor transportasi bisa tercapai. Karena pengurangan emisi tidak hanya dari sektor kelistrikan tetapi juga transportasi," ujar Darmawan.
PLN sendiri sudah menyiapkan secara matang terkait pembangunan infrastruktur kendaraan listrik. Ditargetkan ada 24.720 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik sampai 2030 mendatang.
Untuk saat ini, total SPKLU yang ada di Indonesia baru sebanyak 267 unit yang ditempatkan pada 195 lokasi.
Selain itu, Darmawan juga menegaskan bila PLN memberikan bundling insentif bagi para pemilik kendaraan listrik berupa diskon tambah daya serta pemasangan home charging station secara gratis.
Baca juga: Menyusul Hyundai, Wuling Pastikan Mobil Listrik Hadir Tahun Ini
Seperti diketahui, peresmian pabrik Hyundai pada 16 Maret 2022 lalu, diklaim menjadi momen yang paling dinantikan Jokowi. Hal tersebut lantaran keinginan untuk melakukan transisi besar-besaran dari mobil berbahan bakar fosil menjadi listrik yang ramah lingkungan.
Jokowi juga mengingatkan, Indonesia harus menjadi pemain penting dalam rantai suplai global kendaraan listrik yang dikarenakan banyaknya sumber daya mineral untuk mendukung pengembangan elektrifikasi.
"Kita punya nickel, cobalt, sebagai material penting untuk baterai lithium. Bauksit yang bisa diolah jadi aluminium dan dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan kabel," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.