Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Update Kasus Penipuan Diler Honda MT Haryono, Pelaku Kambuhan | Jangan Lap Kendaraan Pakai Lap Chamois Lagi, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/03/2022, 06:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penipuan yang terjadi di diler resmi Honda MT Haryono, Jakarta Selatan, belum juga usai. Polisi masih menyelidiki kasus yang menimpa calon konsumen bernama Yunita di diler MT Haryono.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, terduga pelaku diketahui kambuhan dan sudah melakukan aksi penipuan lebih dari satu kali.

“Iya sudah beberapa kali. Di Cilacap, Jawa Tengah,” ucap Ridwan dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Cara Benar Melihat Spion Mobil yang Aman

Selain itu, Melakukan pencucian kendaraan bermotor secara mandiri di rumah masih kerap dilakukan pemilik supaya menjaga kondisi mobil atau sepeda motor terkait selalu optimal, khususnya pada faktor estetika.

Namun kegiatan tersebut jangan dilakukan sembarangan. Terkhusus saat mengeringkan menggunakan lap karena bisa menimbulkan baret halus di beberapa bagian tertentu.

Berikut daftar 5 artikel terfavorit di kanal Kompas Otomotif, Selasa (29/3/2022):


1. Update Kasus Penipuan Diler Honda MT Haryono, Pelaku Kambuhan

oknum sales melakukan penipuan di diler Honda MT Haryonoinstagram.com/_yunita_sari_ oknum sales melakukan penipuan di diler Honda MT Haryono

Ridwan mengatakan, terduga pelaku pernah terjerat kasus yang sama di wilayah lain, yakni penipuan kendaraan roda empat. “Melakukan penipuan dengan objeknya kendaraan-kendaraan, terakhir sempat diproses. Dia pemain tunggal dan sudah berapa lama,” kata Ridwan.

Sementara itu, calon konsumen bernama Yunita menegaskan telah menyerahkan kasus ini seluruhnya kepada pihak kepolisian. “Saya selalu bilang apapun hasil kesepakatan nantinya, saya mau semua diselesaikan di hadapan polisi. Jadi polisi sebagai fasilitator karena kasus ini sudah bergulir,” ucap Yunita kepada Kompas.com (21/3/2022).

Baca juga: Update Kasus Penipuan Diler Honda MT Haryono, Pelaku Kambuhan

2. Jangan Lap Kendaraan Pakai Lap Chamois Lagi, Ini Alasannya

Ilustrasi mencuci mobildok.Coversuper Ilustrasi mencuci mobil

"Pernah tidak setelah mencuci kendaraan, lalu cek secara ditel pada bodi mobil atau motor, ada baretan halus. Itu salah satunya dikarenakan jenis lap yang digunakan kurang tepat," kata salah satu penggawa dari Scuto Indonesia Academy Division, M HD Ichsan, Senin (28/3/2022).

Menurutnya, jenis lap yang direkomendasikan selama proses terkait ialah lap microfiber. Jangan menggunakan lap chamois karena bahannya membawa air dan debu halus ke satu titik.

Lap chamois kerap disebut kanebo oleh orang Indonesia, padahal nama itu adalah merek dagang. Kanebo Plas Chamois adalah merek lap chamois yang berasal dari Jepang, hanya salah satu yang dijual di pasar.

Baca juga: Jangan Lap Kendaraan Pakai Lap Chamois Lagi, Ini Alasannya

3. Catat Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2022

Antrean kendaraan pemudik terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015) pada tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Antrean kendaraan ini mengakibatkan kemacetan sepanjang 2 kilometer. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Antrean kendaraan pemudik terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015) pada tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Antrean kendaraan ini mengakibatkan kemacetan sepanjang 2 kilometer. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Kementrian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022 terjadi pada 28 April 2022 dan puncak arus balik pada 8 Mei 2022.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau