JAKARTA, KOMPAS.com - Video aksi bajing loncat kembali tersebar di jagat maya. Parahnya, aksi mereka secara terang-terangan dilakukan di siang hari, dan disebutkan terjadi di wilayah Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Terlihat tiga orang sedang mengambil muatan berupa besi dari bagian bak truk. Dua orang naik di atas bak dan melempar lempengan besi ke tanah dan langsung dibawa.
Baca juga: Lihat Aksi Bajing Loncat di Jalan, Rekam dan Laporkan
@radar_cianjur Aksi kawanan pencuri atau bajing loncat di Tanjung Priuk, Jakarta Utara terekam pengendara lain. Mereka beraksi tanpa ragu di siang bolong. Info: Unit Lingkar Swagantara #radarcianjur ? suara asli - radar cianjur
Menanggapi aksi tersebut, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, kasus bajing loncat memang sering terjadi, terutama sekitar Yos Sudarso, Koja, Cakung, dan Cilincing.
"Jadi jika terjadi penjarahan muatan di siang bolong seperti dalam video itu ya sudah tidak heran lagi, memang di sana tempatnya," ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Bambang mengatakan, memang pernah ada saatnya dilakukan razia besar-besaran di daerah rawan tadi. Hasilnya, aksi bajing loncat memang berkurang atau sempat reda, namun tidak lama muncul kembali aksi serupa.
Baca juga: Pakai Mesin Supra X 125, Segini Harga Honda Dax yang Baru Meluncur
"Pas diadakan razia besar-besaran, sempat tiarap sebentar, tapi ya cuma seminggu saja," kata Bambang.
Pengusaha sebenarnya berharap aksi perampasan atau bajing loncat ini bisa hilang di jalan raya. Namun nampaknya ada beberapa kendala untuk mengurangi terjadinya aksi tersebut.
"Bajing loncat tidak punya wilayah operasional tetap. Mereka melakukan aksinya hit and run. Ini yang menyebabkan aksi mereka sulit untuk diantisipasi," kata Bambang.
Memang mustahil bagi aparat berwenang untuk melakukan patroli penuh 24 jam di sepanjang ruas jalan. Namun Aptrindo berharap ada tindakan-tindakan lain dari aparat untuk menumpas habis para pelaku bajing loncat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.