MATARAM, KOMPAS.com - Yamaha Indonesia optimistis penjualan motor bakal meningkat pada 2022. Alasannya melihat pandemi yang perlahan mulai menunjukkan grafik membaik.
Meski demikian Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), enggan menyebut target penjualan tahun ini.
"Ada dong (target). Tapi tidak bisa (sebut angka). Kita kerja kan ada target, target jualan, target marketing pasti ada. Targetnya adalah optimistis jualan sebanyak-banyaknya," kata Anton di Mataram, Lombok, belum lama ini.
Baca juga: Komparasi Biaya Pakai Motor Listrik dan Konvensional Hemat 50 Persen
Lebih lanjut Anton mengatakan, tiga bulan pertama tahun ini belum bisa dijadikan acuan apakah Yamaha bakal mencapai target tahunan atau tidak.
"Kami belum bisa menilai hanya dalam waktu satu dua bulan ini. Belum bisa merefleksikan total penjualan selama satu tahun atau ke depannya akan seperti apa, sebab semuanya masih terus berusaha dan juga masih melihat dengan kondisi yang ada," katanya.
Kendati demikian Anton optimistis pasar akan membaik sesuai dengan prediksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), yang mengatakan penjualan motor tahun ini bisa tembus 5 juta unit.
"Awal tahun kondisi pandemi meningkat tetapi ya syukurnya setelah Februari mulai melandai lagi. Jadi saya pikir, apa yang sudah diinfrormasikan (AISI) terkait demand mudah-mudahan itu bisa benar di tahun ini," katanya.
Baca juga: ESDM Melanjutkan Program Biodiesel di Indonesia
"Sehingga pertumbuhan penjualan bisa lebih positif semua indusri juga bisa berangsur normal kembali," kata Anton.
Sebelumnya AISI mengatakan kinerja penjualan motor pada 2022 akan sedikit lebih baik dari 2021. Prediksinya penjualan motor nasional bisa tembus antara 5,1 juta sampai 5,4 juta.
Adapun tahun lalu, penjualan motor nasional anggota AISI mencapai 5.057.516 unit. Naik 38 persen dari tahun sebelumnya yaitu 2020 sebesar 3.660.616 unit.
"Selama kita patuh dengan protokol, aktivitas menyesuaikan dengan PPKM dan skala masing-masing daerah, kemudian juga ekonomi tumbuh," ucap Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.