JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kriminal mengambil barang di belakang truk atau yang sering disebut bajing loncat kembali terjadi.
Kali ini terjadi di Jalan Raya Bekasi tepatnya di seberang Pasar Cakung, Jakarta Timur, Kamis (14/10/2021).
Insiden tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun instagram @romansasopirtruck. Dalam video itu, terlihat dua pria memanjat kendaran untuk mengambil muatan besii dari truk yang sedang melintas.
Baca juga: Ducati Scrambler Urban Motard 2022 Meluncur
Sebagai pengguna jalan lain, apa yang harus dilakukan ketika melihat aksi bajing loncat?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengguna jalan lain sebaiknya menjaga keamanan dengan tidak memprovokasi. Sebab, pelaku bajing loncat akan mengambil langkah bahaya atau nekat apabila dirinya merasa terancam.
“Tindakan yang tepat adalah merekam dan melaporkan, kecuali memang memiliki kemampuan dan otoritas ddalam penindakan hukum,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).
View this post on Instagram
Sony melanjutkan, seandainya kejahatan tersebut jauh dari jangkauan dan tidak membahayakan diri kita, lebih baik segera menjauh dan hindari hal tersebut.
“Membunyikan klakson serta lampu dan tidak mencampuri urusan pihak lain. Berbuat benar lebih penting daripada berbuat baik. Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang justru tidak dapat diantisipasi,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko menambahkan, aksi bajing loncat tidak mengenal waktu. Bukan hanya di malam hari, terkadang juga disiang hari ketika lalu lintas sedang ramai.
“Bajing loncat beroperasi setiap saat, pagi, siang, malam dan di mana saja. Bisa di pasar, di jalan lintas atau di perkotaan. Tidak hanya di jalur lintas Sumatera, bajing loncat terkadang ditemui di Jawa seperti di Jakarta dan Surabaya,” kata dia.
Baca juga: Honda Sensing 360 Meluncur 2022, Hapus Semua Blind Spot
Bambang melanjutkan, aksi tersebut hanya mampu dihentikan oleh aparat berwenang. Sebab para sopir truk tidak bisa melawan. Jika sopir truk sengaja menabrak pelaku bajing loncat, ditakutkan masalah akan semakin panjang karena menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Selain itu, bajing loncat tidak punya wilayah operasional tetap. Maka dari itu aksi kriminal sulit diantisipasi. Mereka melakukan aksinya hit and run,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.