JAKARTA, KOMPAS.com – Penindakan kepada truk over dimension dan over load (ODOL) mulai gencar dilakukan pada 2022. Awal tahun ini saja, Korlantas Polri mencatat telah menindak secara hukum sebanyak 29.859 kasus pelanggaran.
Tercatat, Korlantas telah melakukan penindakan hukum terhadap pelanggaran over load atau kelebihan muatan sebanyak 29.838 kasus. Sementara, 21 kasus yang ditindak lainnya merupakan kasus dimensi berlebih atau over dimension.
Adapun, jumlah kasus yang ditindak tersebut yakni berada pada rentang waktu 25 Januari - 21 Maret 2022.
Baca juga: Spek Moge Patwal yang Dipinjam Morbidelli Kejar Pesawat ke Bandara
"Kegiatan penegakan hukum ODOL, sesuai dengan pasal 307 (UULLAJ) untuk over load sebanyak 29.838 (kasus)," ujar Kasubdit Penindakan dan Pelanggaran Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Made Agus Prasatya, dalam webinar (23/3/2022).
Namun, sejak 16 Maret 2022, penanganan kendaraan ODOL di jalan lebih mengedepankan upaya preventif dibanding tindakan penindakan hukum.
Menurut Agus, hal ini dilakukan berdasarkan instruksi langsung dari kapolri. Pasalnya, Polri dan operator jalan akan segara mengoperasikan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dengan teknologi Weight in Motion (WIM) di jalan tol.
Baca juga: All New Honda HR-V Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 350 Jutaan
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pengawasan dan penindakan kendaraan ODOL yang melintas di jalan tol.
Agus menambahkan, saat ini penggunaan alat tersebut masih dalam tahap sosialisasi hingga akhir bulan ini.
Sementara itu, teknologi WIM yang dipasang berada di tol Jasa Marga Group yakni berlokasi di ruas tol JORR Seksi E, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Padaleunyi, Semarang A,B,C, Ngawi-Kertosono, dan Surabaya-Gempol.
Baca juga: Ingat, Minggu Depan Tilang Elektronik di Jalan Tol Mulai Aktif
"Sabtu 26 Maret Pak Kapolri akan me-launching ETLE Nasional Presisi Tahap 2 termasuk di dalamnya berkolaborasi dengan Weight in Motion untuk menindak kendaraan ODOL,” ucap Agus.
“Pada 1 April, penindakan akan melalui surat konfirmasi yang akan kami kirim kepada perusahaan angkutan maupun pemilik kendaraan. Sehingga tidak ada sentuhan antara petugas maupun sopir kendaraan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.