JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia barangkali belum sebanyak jumlah di negara-negara maju. Meski begitu, secara perlahan kendaraan listrik di dalam negeri diklaim sudah mencapai belasan ribu unit
Direktur Sarana Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Danto Restyawan mengatakan, pemerintah akan terus mengupayakan penambahan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Upaya ini dilakukan dalam rangka menangani perubahan iklim dan penurunan emisi di sektor transportasi.
Baca juga: Usai MotoGP, Sirkuit Mandalika Mulai Dilirik Penyelenggara Balap Dunia
“Kami sampaikan perkembangan jumlah KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) sampai dengan tanggal 16 Maret 2022, dengan total 16.060 unit,” ujar Danto, dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube SWAP Indonesia (21/3/2022).
“Terdiri dari roda tiga, mobil penumpang, sepeda motor, bus maupun mobil barang, landasan bus, dan landasan barang,” kata dia.
Menurutnya, percepatan implementasi program KBLBB penting untuk memperkuat ketahanan energi dan bisa mendorong kemandirian energi domestik.
Baca juga: Tepati Janji, Ini Momen Aleix Espargaro Lempar Helm ke Penonton di Mandalika
Selain itu, upaya ini juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM, sekaligus bisa mendorong program pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pernah mengapresiasi langkah perusahaan-perusahaan dari hulu sampai hilir untuk memulai pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Jokowi juga berharap pada 2025, setidaknya ada 2 juta kendaraan listrik, baik itu mobil listrik maupun sepeda motor listrik, telah digunakan oleh masyarakat di Tanah Air.
“Kita harapkan Negara kita Indonesia, nanti betul betul mampu merajai, menjadi produsen dari kendaraan listrik dan kita targetkan nanti di 2025, sebanyak 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia,” ucap Jokowi, dalam seremoni yang digelar virtual (22/2/2022).