Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti di Lampu Merah Juga Ada Caranya supaya Aman

Kompas.com - 19/03/2022, 10:22 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara, ada kalanya pengemudi harus berhenti, baik itu untuk menunggu lampu merah maupun karena terjebak macet.

Keadaan berhenti ini tidak seharusnya membuat pengemudi lengah. Sebab, ada berbagai macam potensi bahaya yang bisa menghampiri bila pengemudi tidak awas atau waspada dengan keadaan sekitar.

Beberapa contoh tindak kriminal yang terjadi saat pengemudi berhenti di jalan, misalnya modus pemerasan dengan mengetuk kaca jendela mobil, hingga perampasan paksa barang berharga, khususnya saat pengemudi membuka kaca jendela mobil.

Baca juga: Nekat Lawan Arah Saat Macet, Toyota Calya Dipaksa Jalan Mundur

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menjelaskan, pengemudi tidak boleh lengah saat berhenti di tempat yang bukan merupakan tempat istirahat.

“Selama di jalan raya, berjalan ataupun berhenti, risiko bahaya masih tinggi. Tidak boleh lengah terhadap hal-hal yang bisa berpotensi bahaya, tidak hanya kendaraan lain, tapi juga kejahatan orang lain,” ujar Sony kepada Kompas.com, Jumat (18/3/2022).

Potensi bahaya yang datang dari kendaraan lain misalnya kondisi rem blong yang dapat membuat pengemudi tertabrak dan tidak sempat menghindar.

“Dalam kondisi berhenti, pastikan ada jarak aman di depan, 2-3 meter untuk menghindar,” lanjut Sony.

Jarak aman ini berguna untuk pengemudi melakukan manuver dalam keadaan darurat. Misal, ketika mobil di depannya mogok. Jarak aman ini bisa membuat pengemudi lebih leluasa untuk berpindah lajur.

Celah ini juga mengurangi risiko mobil bergesekan dengan motor, terlebih di kondisi macet, di mana pengendara motor kerap menyalip melewati celah-celah di antara mobil.

“Dalam kondisi berhenti bukan tempatnya beristirahat, tetap pantau sekeliling untuk bersiap-siap menghindari bahaya,” ucap Sony.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Internasional Bintan Formula 1 Resmi Dimulai

Kemudian, hindari kebiasaan mengeluarkan barang berharga di dalam mobil karena dapat memancing tindak kejahatan.

“Tidak melakukan atau mempertontonkan aktivitas yang mengundang kejahatan, seperti bertelpon, SMS, buka-buka dompet atau tas, atau laptop. Sembunyikan barang-barang berharga,” pungkasnya.

Menggunakan kaca film juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk menjaga keamanan di dalam mobil karena keadaan kabin tidak mudah terlihat oleh orang-orang yang berada di luar mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Impresi Motor Listrik Honda Paling Proper Saat Ini | TEST RIDE
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau