Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/03/2022, 08:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa saat ini usulan program mobil rakyat yang diinisiasi Kementerian Perindustrian, akhir tahun lalu, sudah dilayangkan ke Kementerian Keuangan.

Namun, usulan tersebut masih belum putus, baik dari waktu realisasi maupun kategorinya karena tengah ditindaklanjuti. Sehingga, nantinya diharapkan program ini bisa tepat sasaran.

"Perumusannya masih terus berjalan. Nanti saya akan memberikan usulan yang resmi di depan kabinet. Seperti apa pandangan dari kabinet tentang hal ini" kata Agus di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Pasar LCGC Naik 6,2 Persen di Februari 2022, Ini Model Terlarisnya

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada acara Dialog Nasional dengan tema Strategi Meningkatkan Daya Saing Kawasan Industri Indonesia di Jakarta, Kamis (27/1/2022).Dokumentasi Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada acara Dialog Nasional dengan tema Strategi Meningkatkan Daya Saing Kawasan Industri Indonesia di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Adapun soal patokan harga dari mobil rakyat, ia pun belum bisa memberi perincian lebih detail. Namun, rancangan awal yaitu khusus untuk kendaraan beroda empat di bawah Rp 250 juta rasanya akan tetap dipertahankan.

"Jadi sekarang masih dirumuskan dalam internal kita. Belum tahu soal harganya, kira-kira di bawah Rp 250 juta, kira-kira ya," ucap Agus.

Sebelumnya, Menperin mengungkapkan bahwa kategori mobil rakyat di Indonesia dihadirkan untuk membuat beberapa kendaraan yang dijual saat ini tidak lagi digolongkan sebagai barang mewah.

Sebab, mobil dimaksud sudah dimiliki oleh mayoritas masyarakat (bukan lagi barang eksklusif). Sehingga, barang terkait tak perlu lagi dikenakan beban Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).

Baca juga: Pemerintah Usulkan Program Mobil Rakyat, Bebas dari PPnBM

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

“Kami mau memisahkan satu jenis kendaraan ini, tidak masuk kategori barang mewah karena sudah dimiliki banyak orang, jadi tidak terkena lagi PPnBM, tax-nya nol persen," kata Agus saat jumpa pers akhir tahun, Rabu (29/12/2021).

Untuk syarat menjadi mobil rakyat, kapasitas maksimal mesin mobil ialah 1.500 cc dengan tingkat local purchase di atas 80 persen dan memiliki harga jual (on-the road) di bawah Rp 250 juta.

Menurut Agus, besaran harga itu mewakili sekitar 80 persen konsumen di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke