Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajero Tercebur ke Sungai akibat Hindari Genangan Air

Kompas.com - 16/03/2022, 08:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mitsubishi Pajero tercebur ke Sungai Wates, perbatasan antara Cilacap-Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022).

Diketahui kejadian tersebut bermula saat mobil Pajero melaju dari arah utara (Banyumas) menuju selatan (Kroya).

Sesampai di lokasi kejadian, pengemudi mobil diduga berusaha menghindari genangan air.

“Saat melintas di TKP dengan kecepatan sekitar 60 Kpj oleng karena menghindari genangan air. Mobil selip dan sopir setir banting kanan hingga tercebur ke sungai,” ucap Kapolsek Kroya AKP M Salman Farizi Putera, dikutip dari Kompas Regional, Selasa (14/3/2022).

Baca juga: Sering Hantam Lubang, Bikin Setir Mobil Speleng

Mobil tersebut sempat terbawa arus sungai dan berhenti setelah tersangkut jembatan penyebrangan. Beruntungnya, sopir dapat menyelamatkan diri sebelum mobil hanyut.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, pengemudi yang melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi saat atau setelah hujan pasti akan kehilangan kendali, karena pada kondisi hujan permukaan jalan licin.

“Kalau hal ini tidak disikapi oleh pengendara, maka jarak pengereman akan jauh dan bisa hilang kendali yang diawali dengan slip,” ujar Jusri ketika dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Ilustrasi aquaplaningwww.reifen.de Ilustrasi aquaplaning

Jusri melanjutkan, pengemudi juga harus memperhatikan, setelah melewati genangan air, sistem pengereman akan basah sehingga berpotensi memengaruhi kemampuan kendali kendaraan. Jadi, jangan langsung tancap gas pada kendaraan.

“Kontruksi rem yang masih basah akan berdampak pada kemampuan pengereman, perlu beberapa saat bergerak pelan agar kontruksi rem kembali normal,” kata Jusri.

Baca juga: Kenapa Banyak Sopir Bus yang Ugal-ugalan di Jalan?

Selain itu, ada satu bagian yang harus diperhatikan demi keselamatan saat berkendara yaitu kondisi ban. Menurut Jusri, hal tersebut penting karena berhubungan langsung dengan jalan yang licin.

“Pastikan ban itu layak jalan, layak dioperasikan. Tekanan air pada ban harus sesuai dengan parameter ideal, telapak ban tidak boleh kurang 2 ml dari Tread Wear Indicator (TWI), umur ban yang sudah lebih 4 tahun sebaiknya segera diganti,” katanya.

Jusri juga mengingatkan, ketika berkendara pada musim hujan sebaiknya selalu memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Pilihlah rute yang aman untuk dilewati ketika musim hujan, dan jangan lupa untuk rutin mengecek kondisi kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com