JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mewujudkan Indonesia bebas Over Dimensi dan Overloading (ODOL), PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama lembaga terkait melakukan operasi kendaraan ODOL pada Januari hingga Februari 2022.
Lewat operasi tersebut, Tol Jakarta Cikampek mencatat sebanyak 313 kendaraan terjaring dalam operasi ODOL dengan persentase kendaraan terbesar sekitar 68,9 persen dari 649 kendaraan yang melanggar.
Posisi kedua ditempati oleh ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang sebanyak 312 kendaraan atau 58,8 persen dan diikuti oleh Jalan Tol Ngawi-Kertosono sebanyak 24 kendaraan atau 53,3 persen.
Baca juga: Banyak Ruginya, Pengamat Minta Kemenhub Tak Tunda Zero ODOL
Sehingga jika di total, terdapat sebanyak 63 persen kendaraan yang melanggar dari total 1.030 kendaraan yang terjaring dalam operasi penindakan kendaraan ODOL tersebut di tiga ruas tol Jasa Marga.
Sedangkan untuk rinciannya, sekitar 493 kendaraan atau 75,96 persen melanggar overload, 61 kendaraan atau 9,40 persen melanggar over dimension dan sebanyak 95 kendaraan atau 14,64 persen melanggar kelengkapan dokumen berkendara.
Meski begitu, Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, jumlah ini turun sebesar 3,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.
“Kendaraan ODOL sangat berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas dan jalan, seperti kecepatan mereka sangat rendah sehingga mengganggu waktu tempuh kendaraan lainya. Tentu saja ini juga menyebabkan kecelakaan,” ucap Heru dikutip dari Kompas.com, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Mobil Pemadam Kebakaran Masuk Jalan Tol, Bayar atau Tidak?
Hal tersebut belum termasuk gangguan pecah ban, pecah tromol, patah baut hingga patah as.
Gangguan itu tentu mengganggu perjalanan karena membutuhkan penanganan dengan alat berat yang mengakibatkan penutupan sejumlah jalur dan terjadi kepadatan lalu lintas.
Tak hanya itu, Jasa Marga mencatat jumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan ODOL mencapai 37,5 persen dari total kecelakaan di tahun 2021 dengan kecenderungan tipe kejadian merupakan tabrak depan dan belakang.
“Kami harap operasi ODOL ini dapat menekan jumlah pelanggaran di jalan tol yang juga akan berdampak pada peningkatan kenyamanan seluruh pengguna jalan,” kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.