Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lexus Ringsek Tabrak Truk, Akibat Abai Jaga Jarak Saat Berkendara

Kompas.com - 17/02/2022, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna jalan di Indonesia masih kerap mengabaikan berkendara dengan aman. Misalnya, tidak menjaga jarak dengan kendaraan di depannya hingga berakibat kecelakaan.

Seperti contoh kecelakaan yang baru saja terjadi melibatkan mobil Lexus yang menabrak truk tronton di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (16/2/2022).

Berdasarkan keterangan dari Megapolitan Kompas.com, insiden itu terjadi karena pengemudi Lexus tidak dapat menjaga jarak dengan truk yang ada di depannya saat berkendara.

Alhasil, kendaraan mobil mewah itu Lexus mengalami kerusakan serius, sedangkan pengemudi luka ringan.

Baca juga: Buat Pemula, Ini Tips Jaga Jarak Aman saat Mengemudikan Mobil

Belajar dari kejadian tersebut, ada baiknya seluruh pengguna jalan selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan yang di depan. Jaga jarak aman ini bukan hanya berlaku untuk mobil, melainkan juga pengendara motor.

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa keuntungan saat menjaga jarak aman ketika mengemudi.

“Pertama kita akan memiliki jarak reaksi dan jarak berhenti yang cukup. Sehingga, pengemudi bisa berhenti tepat waktu dan jarak. Dengan jarak yang tepat, pengemudi tidak akan menabrak mobil di depannya,” ucap Marcell belum lama ini kepada Kompas.com.

Selain mencegah menabrak kendaraan yang ada di depan, menjaga jarak aman juga bisa menghindari kita dari peristiwa tabrak belakang. Pasalnya, dengan menjaga jarak aman, ketika mobil di depan melakukan pengereman, kita bisa lebih halus mengeremnya.

“Jadi kalau ada orang yang tidak menjaga jarak aman di belakang kita, dia tidak akan kaget jika kita melakukan pengereman secara halus,” katanya.

Ilustrasi jaga jarak aman 3 detikivanhumphrey.blogspot Ilustrasi jaga jarak aman 3 detik

Baca juga: Agar Kampas Rem Mobil Tak Cepat Aus, Ubah Cara Mengemudi

Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menambahkan, jarak aman mengikuti kendaraan tidak hanya soal berapa meter, tetapi kombinasi antara waktu reaksi manusia dan waktu reaksi mekanikal jika dalam kondisi ideal.

“Waktu reaksi manusia sekitar 1 sampai 1,5 detik. Sedangkan reaksi mekanikal 0,5 sampai 1 detik. Jadi menjaga jarak aman sekitar tiga detik dengan kendaraannya,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

https://widget.kompas.com/slidestory/sudah-upgrade-ke-e-paspor-ini-langkah-langkah-ganti-paspor-konvensional-menjadi-paspor-elektronik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau