Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Kecelakaan, KNKT Rekomendasikan Bus Transjakarta Pakai Kernet

Kompas.com - 10/02/2022, 14:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Guna mengurangi risiko kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan penempatan petugas yang membantu pengemudi atau kernet yang membantu pengemudi di dalam bus Transjakarta.

Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT, mengatakan, kernet pada bus Transjakarta memiliki peranan penting untuk mengarahkan dan melayani penumpang.

Ia juga mengatakan, sebelumnya petugas pembantu pengemudi di dalam bus ditiadakan. Akibatnya beban pengemudi semakin bertambah yang seharusnya hanya berkonsentrasi untuk mengemudi dan berhenti di halte tujuan.

Baca juga: Vario 160 Jadi Motor Paddock Repsol Honda di Mandalika

Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Transjakarta akan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute dan menambah jam operasional, hal ini untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi di beberapa halte pada Senin (16/3/2020) kemarin.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Transjakarta akan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute dan menambah jam operasional, hal ini untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi di beberapa halte pada Senin (16/3/2020) kemarin.

“Kami lihat di beberapa halte Transjakarta, gap-nya cukup besar dan fungsi pembantu pengemudi ini dengan kondisi halte yang seperti itu sangat vital keberadaannya,” ujar Soerjanto, dalam webinar yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta (9/2/2022).

Menurutnya, tugas kernet tidak bisa dilimpahkan ke pengemudi bus. Sebab sopir membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk tetap berada di jalur busway dan berhenti di halte yang ditentukan.

Selain itu, KNKT juga menemukan adanya pengurangan petugas pengaman rute di koridor, usai melakukan investigasi menyeluruh terhadap operasional Transjakarta.

Baca juga: Kecelakaan Anak Gubernur Kaltara, Ini Kondisi yang Bisa Membuat Mobil Terbakar

Bus transjakarta melenggang di antara kemacetan di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Lembaga Pemantau Kemacetan Lalu Lintas TomTom memastikan Jakarta ada di posisi ke-10 kota termacet di dunia pada 2019 dengan indeks kemacetan 10 persen.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Bus transjakarta melenggang di antara kemacetan di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Lembaga Pemantau Kemacetan Lalu Lintas TomTom memastikan Jakarta ada di posisi ke-10 kota termacet di dunia pada 2019 dengan indeks kemacetan 10 persen.

Soerjanto juga menambahkan, petugas pengamanan rute di koridor membantu mengurangi konflik lalu lintas antara bus Transjakarta dengan pengguna jalan lain, seperti motor hingga mobil pengawalan yang masuk dalam jalur busway.

“Melihat masyarakat kita terutama di Jakarta yang tidak disiplin, tanda-tanda khusus Transjakarta tidak dihiraukan oleh mereka. Sehingga motor, mobil, mobil pejabat yang dikawal masuk ke koridor-koridor,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau