Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Alasan Kenapa Tenaga Honda Vario 160 Beda dengan PCX 160 | Sopir Truk Diancam Pistol dan Tongkat di Tol Cikampek

Kompas.com - 04/02/2022, 06:25 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lama diperbincangkan sejak tahun lalu, Honda Vario 160 resmi meluncur di Indonesia. Skutik baru Honda itu mengusung mesin lebih besar dari sebelumnya.

Honda Vario 160 mengusung mesin 160cc 4 katup eSP+, berpendingin cairan serupa punya PCX 160. Mesin menghasilkan tenaga 11,3 kW pada 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm pada 7.000 rpm.

Di atas kertas tenaga Vario 160 sedikit lebih kecil ketimbang PCX 160. Di mana bore x stroke 60 x 55,5 mm mampu menghasilkan 11,8 kW pada 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 6.500 rpm.

Selain itu, Kasus koboi jalanan kembali terjadi di jalanan Indonesia. Kali ini, video yang memperlihatkan aksi tersebut diunggah ke Instagram oleh akun Romansa Sopir Truck.

Berdasarkan keterangannya, kejadiannya berlangsung pada hari Senin (31/1/2022) di jalan tol ke arah Cikampek. Video tersebut memperlihatkan cekcok antara pengemudi truk dengan pengemudi minibus.

Truk perekam yang ada di sisi kanan jalan tol dipepet oleh minubus berwarna silver. Berdasarkan pengakuan pengunggah video, mobil tersebut banting setir ke kanan sehingga menabrak spion kiri truk.

Berikut daftar 5 artikel terfavorit di kanal Kompas Otomotif, Kamis (3/2/2022):

Baca juga: Bahaya Menempelkan Banyak Stiker di Kaca Belakang Mobil

1. Alasan Kenapa Tenaga Honda Vario 160 Beda dengan PCX 160

Honda PCX 160Kompas.com/Donny Honda PCX 160

Direktur Marketing Astra Honda Motor Thomas Wijaya mengatakan, spesifikasi tersebut sedikit berbeda sebab pengetesan yang dilakukan Vario 160 menggunakan bensin nilai oktan RON 88.

"Secara mesin semua persis sama, yang membedakan ialah pengetesan kita menggunakan bensinnya kalau di PCX 160 pakai RON 90, tapi kalau Vario 160 ini karena penggunaan sehari-hari juga maka tentu penggunaannya pakai RON 88-90," kata Thomas di Cikarang, Rabu (3/2/2022).

Thomas mengatakan jika memakai bensin dengan RON lebih tinggi maka data yang dihasilkan juga lebh besar.

Baca juga: Alasan Kenapa Tenaga Honda Vario 160 Beda dengan PCX 160

2. Sopir Truk Diancam Pistol dan Tongkat di Tol Cikampek, Ini Kata Polisi

Pengemudi Avanza Acungkan Pistol dan Tongkatinstagram.com/romansasopirtruk Pengemudi Avanza Acungkan Pistol dan Tongkat

Menanggapi kejadian seperti ini, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan mengatakan, dirinya mengapresiasi masyarakat yang berani mengambil gambar seperti pada video tersebut.

“Ini sangat membantu kepolisian untuk identifikasi orang maupun kendaraannya yang menjadi bahan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Selain itu, mengenai masyarakat yang melakukan aksi koboi, Aan sangat prihatin akan orang yang mudah emosi dan terprovokasi.

Baca juga: Sopir Truk Diancam Pistol dan Tongkat di Tol Cikampek, Ini Kata Polisi

3. Kulik Perbedaan Teknis Honda Vario 160 dan Vario 150

All New Honda Vario 160Foto: AHM All New Honda Vario 160

All New Honda Vario 160 resmi meluncur di Indonesia. Skutik yang sudah ramai dibincangkan sejak tahun lalu itu mendapat berbagai ubahan sampai ke sisi teknis.

Selain mesin lebh besar, perbedaan antara Vario 160 dengan Vario 150 model lama ialah rangka. Pada Vario 160 sudah memakai konstruksi enhanced Smart Architecture Frame (eSAF).

Teknologi rangka eSAF sebelumnya sudah dipakai di Beat, Genio dan Scoopy. Rangka ini diklaim lebih ringan dan lebih kaku, sehingga memberikan pengendalian yang lebih baik.

Baca juga: Kulik Perbedaan Teknis Honda Vario 160 dan Vario 150

4. Biasa Pakai Manual Tiba-tiba Bawa Mobil Matik, Jangan Anggap Sepele

Beda dan fungsinya tuas transmisi mobil matik- Beda dan fungsinya tuas transmisi mobil matik

Ada anggapan di sebagian masyarakat yang menyebutkan kalau bisa mengendarai mobil manual pasti bisa mengemudi mobil dengan transmisi otomatis.

Secara teori, mengoperasikan mobil matik memang lebih mudah dibanding mobil manual. Tapi, jangan juga anggap sepele, karena tetap ada ancaman bahaya jika tidak paham karakteristiknya.

Tetap butuh penyesuaian dan pengetahuan lagi soal mobil matik, agar berkendara lebih aman. Jangan sampai malah terjadi insiden seperti dialami oleh pengemudi wanita di Jalan Karya Jaya, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Medan Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Biasa Pakai Manual Tiba-tiba Bawa Mobil Matik, Jangan Anggap Sepele

5. Saat Beli BBM, Lebih Baik Pakai Hitungan Liter atau Rupiah?

Simak cara mencari pom bensin terdekat, pom bensin SPBU, pom bensin SPBU terdekat dari sini, dan pom terdekat.GRIDOTO.com/RIANTO PRASETYO Simak cara mencari pom bensin terdekat, pom bensin SPBU, pom bensin SPBU terdekat dari sini, dan pom terdekat.

Pada saat membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengendara saat menyebutkan jumlah yang akan dibeli.

Pertama adalah menyebutkan nominal rupiah. Jadi pengendara cukup mengatakan sebuah angka uang seperti Rp 20.000 atau Rp 50.000 untuk mengatakan jumlah bahan bakar yang hendak dibeli.

Lantas cara kedua adalah pengendara langsung menyebutkan jumlah bahan bakar yang hendak dibeli dengan satuan liter. Contohnya membeli bensin sebanyak satu liter atau dua liter.

Namun masih banyak orang yang beranggapan bahwa membeli bahan bakar di SPBU dengan menyebut nominal rupiah akan lebih akurat dibanding menyebut satuan liter. Sehingga pengendara bisa menghindari kecurangan di SPBU.

Baca juga: Saat Beli BBM, Lebih Baik Pakai Hitungan Liter atau Rupiah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau