Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Kebiasaan Lama, Begini Cara Menyalakan Mesin Mobil yang Benar

Kompas.com - 26/01/2022, 11:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman sekarang, menghidupkan mesin mobil bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, masih ada sebagian orang yang belum bisa menghilangkan kebiasaan lama.

Kebiasaan tersebut adalah menunggu sampai lampu-lampu indikator menyala dan mati kembali, baru mesin dinyalakan.

Kebiasaan itu berdasarkan dari anggapan bahwa saat lampu indikator menyala, bahan bakar belum sampai ke injektor.

Baca juga: Ada Prosedur Menyalakan Mesin Truk, Jangan Asal Starter

Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, saat akan menyalakan mesin mobil, terutama yang keluaran terbaru tidak perlu menunggu lampu indikator mati dulu.

Panel instrument Daihatsu Copen, masih ada tulisan Jepangnya.Febri Ardani/KompasOtomotif Panel instrument Daihatsu Copen, masih ada tulisan Jepangnya.

"Bisa langsung dinyalakan setelah kunci kontak on, tidak perlu menunggu lampu-lampu di dashboard mati (normal),” ujar Bambang, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Bambang, teknologi pada mesin mobil saat ini sudah semakin canggih dan diatur secara komputer.

Lain halnya dengan mobil keluaran lawas, karena sistem pengaturannya tidak secanggih seperti sekarang.

Mesin mobil pada zaman dulu ada yang menunggu beberapa saat karena menunggu tekanan pompa bahan bakar sampai ke injektor,” kata Bambang.

Baca juga: Kenali Ini Penyebab Dinamo Starter Mobil Mengalami Kerusakan

Bambang menjelaskan, teknologi pompa bahan bakar pada mobil sekarang ini sudah berbeda. Ketika ignition pada posisi on, maka bahan bakar sudah siap untuk sampai di injektor.

Maka itu, sudah tidak perlu lagi menunggu sampai lampu indikatornya mati.

Lampu indikator aki pada mobilcartreatments.com Lampu indikator aki pada mobil

“Ini berlaku untuk mobil dengan mesin diesel maupun bensin, sekarang ini mobil diesel sudah banyak yang menggunakan common rail,” ujar Bambang.

Bicara soal menghidupkan mesin, ada juga kaitannya dengan memanaskan mesin.

Masih banyak juga yang menerapkan kebiasaan lama pada mobil zaman sekarang, yakni memanaskan mesin selama beberapa menit.

Bambang mengatakan, dengan adanya kecanggihan teknologi tersebut, mobil keluaran sekarang sudah tidak perlu lagi menunggu mesin panas baru digunakan untuk jalan.

“Dengan kata lain tidak perlu lagi dipanaskan, kalau mesin sudah nyala sudah bisa langsung digunakan untuk jalan,” kata Bambang.

Mobil Matik

Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik- Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik

Sistem kerja mobil dengan transmisi matik tentu saja berbeda dengan mobil bertransmisi manual. Dengan sistem kerja yang berbeda, tentu muncul anggapan yang berbeda pula mengenai cara memanaskan mesin mobil matik yang benar.

Masih ada pemilik mobil yang berpegang teguh pada anggapan bahwa memanaskan mesin mobil matik haruslah memposisikan tuas tranmsisi pada posisi N agar pompa oli bekerja dan melumasi komponen pada sistem transmisi.

Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021), Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan bahwa sebaiknya saat memanaskan mesin mobil matik, tuas transmisi diatur pada posisi P.

Posisi tuas transmisi P tidak akan menghalangi proses pelumasan. Tuas transmisi diatur pada posisi apapun, proses pelumasan tetap akan berjalan sesuai kebutuhan dan tidak akan merusak sistem transmisi.

Mengatur tuas transmisi pada posisi P bertujuan agar mobil tidak mudah bergerak karena adanya cengkeraman mesin ke transmisi. Berbeda halnya jika pada posisi N, mobil dapat bergerak jika pemilik mobil lupa menarik tuas rem tangan.

Selain itu, Didi menyarankan dalam proses pemanasan mesin cukup dibiarkan idle atau langsam saja, tidak perlu memainkan pedal gas.

"Memanaskan mesin mobil biarkan idle saja karena untuk efisiensi bahan bakar dan gas buang," ungkap Didi.

Sebab, pada dasarnya salah satu tujuan memanaskan mesin mobil matik adalah untuk mengisi kembali daya pada aki yang terkuras karena pemakaian komponen elektronik seperti alarm.

Memainkan pedal gas tidak akan mempengaruhi proses pemanasan mesin malah hanya membuang-buang bahan bakar.

Didi pun menganjurkan untuk tidak memanaskan mesin mobil jika mobil tersebut masih rutin dipakai. Panaskan mesin mobil jika memang sudah lama tidak digunakan.

"Kalau mobil digunakan tiap hari tidak perlu dipanaskan, usai starter langsung bisa dijalankan. Panaskan mesin apabila mobil tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Dipanaskan kira-kira seminggu sekali sudah cukup," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau