Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2022, 17:45 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMotor merupakan salah satu kendaraan yang diandalkan sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya, bisa digunakan untuk perjalanan dari rumah ke kantor bahkan ke kampung halaman atau mudik.

Ketika mengendarai motor dalam waktu yang lama, tentu akan mengalami kantuk. Bahayanya adalah, ketika pengendara mengantuk, tapi tetap memaksakan diri untuk berkendara yang bisa berujung kecelakaan.

Lalu apa saja faktor yang bisa menyebabkan pengendara mengantuk ketika berkendara?

Baca juga: Mengenal Baut Bentuk Bintang di Motor

Ilustrasi kecelakaan motorgas2.org Ilustrasi kecelakaan motor

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang bisa menyebabkan pengendara mengantuk, yakni panas, dehidrasi, dan bosan.

“Paparan panas matahari langsung ke pengendaa membuat tubuh cepat lelah dan menjadi drop. Panas ini bisa disiasati dengan menggunakan jaket,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Namun ketika menggunakan jaket saat berkendara, bisa menyebabkan dehidrasi. Ketika pengendara merasa dehidrasi, rasanya jadi lemas dan respon pengendara lebih lambat dari seharusnya.

Baca juga: Mulai Ditilang, Ini Jenis-jenis Pelat Nomor Dewa di Indonesia

“Terakhir yaitu bosan, salah satunya karena pergerakan dari pengendara yang terbatas dan melakukan solo riding atau berkendara sendirian,” kata Sony.

Kalau membawa boncengan, bisa saja pengendara jadi tidak terlalu bosan saat dijalan. Cara lain agar pengendara tidak mengantuk adalah dengan membatasi waktu berkendara.

“Berkendara itu maksimal satu sampai dua jam. Lalu gunakan jaket pelindung tubuh yang sesuai dengan kebutuhan serta iklim. Terakhir, atur posisi duduk serileks mungkin terutama untuk mata, tangan dan kaki,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com