JAKARTA, KOMPAS.com – Motor merupakan salah satu kendaraan yang diandalkan sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya, bisa digunakan untuk perjalanan dari rumah ke kantor bahkan ke kampung halaman atau mudik.
Ketika mengendarai motor dalam waktu yang lama, tentu akan mengalami kantuk. Bahayanya adalah, ketika pengendara mengantuk, tapi tetap memaksakan diri untuk berkendara yang bisa berujung kecelakaan.
Lalu apa saja faktor yang bisa menyebabkan pengendara mengantuk ketika berkendara?
Baca juga: Mengenal Baut Bentuk Bintang di Motor
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang bisa menyebabkan pengendara mengantuk, yakni panas, dehidrasi, dan bosan.
“Paparan panas matahari langsung ke pengendaa membuat tubuh cepat lelah dan menjadi drop. Panas ini bisa disiasati dengan menggunakan jaket,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Namun ketika menggunakan jaket saat berkendara, bisa menyebabkan dehidrasi. Ketika pengendara merasa dehidrasi, rasanya jadi lemas dan respon pengendara lebih lambat dari seharusnya.
Baca juga: Mulai Ditilang, Ini Jenis-jenis Pelat Nomor Dewa di Indonesia
“Terakhir yaitu bosan, salah satunya karena pergerakan dari pengendara yang terbatas dan melakukan solo riding atau berkendara sendirian,” kata Sony.
Kalau membawa boncengan, bisa saja pengendara jadi tidak terlalu bosan saat dijalan. Cara lain agar pengendara tidak mengantuk adalah dengan membatasi waktu berkendara.
“Berkendara itu maksimal satu sampai dua jam. Lalu gunakan jaket pelindung tubuh yang sesuai dengan kebutuhan serta iklim. Terakhir, atur posisi duduk serileks mungkin terutama untuk mata, tangan dan kaki,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.