JAKARTA, KOMPAS.COM – New Toyota Fortuner dan All New Land Cruiser resmi mengaspal di Indonesia lewat acara peluncuran yang berlangsung online, Kamis (13/1/2022).
Susumu Matsuda, President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, MPV memang masih menjadi tipe mobil favorit masyarakat Indonesia. Tetapi, satu dekade terakhir, SUV juga mulai populer secara global dan di Indonesia.
"Kita berharap New Fortuner dan All New Land Cruiser bisa mendukung mobilitas masyarakat Indonesia," ucapnya dalam acara peluncuran New Fortuner dan All New Land Cruiser, Kamis (13/1/2022).
Selain itu, kabar kelanjutan relaksasi Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM), rupanya sampai saat ini masih belum menemui titik terang.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih melakukan kajian terkait kebijakan perpanjangan diskon pajak untuk mobil baru yang sudah berakhir pada 31 Desember 2021.
Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu mengatakan, diskon pajak 100 persen tak boleh mencederai adanya kebijakan yang sudah dibangun lebih dulu terkait kendaraan emisi rendah.
"Ke depan apakah akan kita perpanjang? Maski kita kaji karena kita sudah tahu, karena kita sudah punya logika untuk mobil beremisi rendah," ucap Febrio mengutip MoneyKompas, Rabu (12/1/2022).
Selengkapnya, berikut 5 artikel terpopuler Kanal Otomotif pada Rabu, 13 Januari 2022:
1. New Toyota Fortuner dan All New Land Cruiser Resmi Meluncur
Vice President Director PT TAM Henry Tanoto juga menjabarkan kalau minat kendaraan SUV meningkat. Jika di tahun 2011, hanya berkontribusi 12,3 persen, sedangkan 2021 naik menjadi 35 persen.
"Land Cruiser sudah menjadi bagian sejarah transportasi di Indonesia. Dikenal jadi mobil yang diandalkan mengisi segmen SUV premium," ucapnya.
All New Land Cruiser merupakan generasi terbaru yang melanjutkan Land Cruiser 200 (LC 200). Semua komponen berubah pada generasi terbaru Land Cruiser ini atau bisa disebut LC 300.
Baca juga: New Toyota Fortuner dan All New Land Cruiser Resmi Meluncur
2. Kabar Baru Soal Nasib Kelanjutan Diskon PPnBM
Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu mengatakan menjaga konsistensi membuat pengkajian perpanjangan relaksasi tak menemui titik temu.
Hal tersebut lantaran, pemerintah telah memberikan diskon PPnBM 0 persen untuk mobil listrik berbasis baterai. Dengan kondisi tersebut, diskon akan menjadi lebih rendah bila emisi atau gas buang yang dihasilkan mobil makin tinggi.