JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali 2022, busi NGK mengadakan acara NGK MotoDX Dyno War. Acara yang berlangsung di Serpong, Tangerang, ini menjadi ajang pembuktian busi NGK MotoDX.
Adu besar tenaga di lintasan statis ini diikuti oleh 100 peserta yang dibagi dalam dua kategori yaitu skutik dan motor sport. Tiap kategori dibagi dalam dua kelas yakni 150-180cc dan 250-300cc.
Baca juga: Penyebab Rem Skutik Bisa Blong di Turunan
Marketing Manager PT NGK Busi Indonesia, Ardhieta Wicaksana, mengatakan, lewat acara ini pihaknya ingin membuktikan kualitas busi NGK MotoDX yang meluncur April 2021 itu bukan sekadar menang merek.
"Dalam aktivitas ini kita mengajak komunitas roda dua dan juga tuner bahwa busi NGK MotoDX ini secara performa bisa dipertanggung jawabkan, jadi bukan hanya branding atau placement busi racing segala macam. Tapi ketika dipakai insulatornya pecah atau mati di tengah tes," kata Wicak yang ditemui di Serpong, Minggu (9/1/2022).
Setiap peserta yang ikut Dyno War harus memakai busi NGK. Panitia cuma membatasi kubikasi mesin adapun "jeroannya" masing-masing peserta. Pemenang ialah yang motornya punya tenaga paling besar.
"Karena ini acara senang-senang kita cuma batasi di cc (kubikasi) selebihnya terserah peserta. Takutnya kalau pakai scrut lama, dan ini banyak anak komunitas bukan kompetisi," katanya.
Meski demikian jika nantinya ada peserta yang protes dan memaksa pemenang untuk bongkar mesin mau tidak mau harus dilakukan.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan di Flyover Pesing, Ini Sanksi Motor Lewat JLNT
"Yang menang khusus ada scrut, kalau misalkan ada yang ngotot-ngototan dibongkar oke," katanya.
Satu peserta diberikan kesempatan lima kali tes atau istilahnya run atau jalan. Peserta boleh melakukan tes sendiri atau dilakukan oleh operator.
"Diambil lima run sudah langsung ketemu (powernya) takutnya kalau terlalu panjang (banyak) motornya tidak awet atau kenapa-kenapa. Selain itu juga untuk mempersingkat waktu," ungkapnya.
Berlanjut
Melihat antusiasme yang cukup tinggi, Wicak berharap acara NGK MotoDX Dyno War ini bisa berlanjut ke titik-titik lain.
"Inginnya tidak hanya berhenti di sini tapi juga di kota lain, dan kalau bisa di luar Jawa," kata Wicak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.