Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Terbakar di Terorongan Gancit, Ingat Penyebab Mobil Kebakaran

Kompas.com - 09/01/2022, 11:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian mobil terbakar kembali terjadi. Kali ini ada mobil terbakar pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di terowongan Gandaria City, Jakarta Selatan.

Mengutip akun Instagram TMC Polda Metro, mobil terbakar hingga hangus. Adapun tim pemadam kebakaran langsung bergerak dan sudah berhasil memadamkan api.

Melihat tak sedikit kasus mobil terbakar, Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, kejadian mobil terbakar bisa disebabkan berbagai hal.

Baca juga: Sandiaga Berharap IIMS Jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TMC Polda Metro Jaya (@tmcpoldametro)

 

Mobil terbakar itu bisa terjadi karena pemasangan aksesoris kelistrikan yang tidak tepat, atau bisa juga karena mobil mengalami overheat,” ujar Didi Ahadi, kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurutnya, ciri-ciri mobil yang kemungkinan bisa terbakar bisa dilihat dari naiknya suhu mesin yang menandakan adanya malfungsi pada sistem pendingin.

Kondisi ini bisa menyebabkan panas mesin meningkat. Jika sudah parah, efeknya akan sangat banyak bahkan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Seperti ada bagian radiator yang bocor atau ada yang tersumbat. Mungkin juga penyebab lainnya karena permasalahan tutup radiator atau motor fan yang rusak,” ujar Didi.

Baca juga: Honda Targetkan 10.000 All New BR-V untuk Ekspor

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TMC Polda Metro Jaya (@tmcpoldametro)

 

Didi juga mengatakan, biasanya mesin yang mengalami overheat bisa dilihat dari indikator temperatur, dan ditandai dengan perfoma mesin menurun.

“Selain itu, mobil overheat dipaksa jalan bisa membuat silinder head melengkung dan mesin mati,” katanya.

Senada dengan Didi, Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia Rifat Sungkar, mengatakan, penyebab mobil terbakar sangat beragam bukan cuma korsleting kelistrikan tapi hal-hal teknis lainnya.

"Kita melihat beberapa kasus yang ada, mobil terbakar kita lihat ada mesin di depan dan belakang. Perbedaan dari penyebabnya berbeda beda," kata Rifat akhir tahun lalu.

Untuk mobil bermesin depan, kata Rifat, biasanya mobil pernah melewati genangan air. Ada luka pada bagian elektronik yang mungkin tidak kelihatan tapi efeknya bisa fatal.

Baca juga: Bukan Hanya Freon, Ini Penyebab Lain AC Mobil Tidak Dingin

Lamborghini Raffi Ahmad yang terbakar di kawasan Sentul, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2019).YouTube/Rans Entertainment Lamborghini Raffi Ahmad yang terbakar di kawasan Sentul, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2019).

"Contoh ada mobil dengan ECU di bawah lantai, mobil lain ada air intake di bawah bumper, dan tiga selama mobil ini berjalan tentunya banyak komponen yang hasilkan panas," ungkapnya.

"Kemarin ada kasus, kendaraan baru terbakar, karena power steering putus dan minyaknya kena heater. Banyak penyebabnya terbakar mobil," kata Rifat.

Adapun untuk mobil dengan konfigurasi mesin belakang, kata Rifat, kerap terjadi mobil terbakar karena sistem kelistrikan tidak bekerja dengan baik.

"Tetap mesin dekat dengan knalpot dan knalpot panasnya berlebih dan kabel berlebih. Jadi beda mobil beda cerita," kata 8 kali Juara Nasional Reli tersebut.

"Lihat di Youtube supercar banyak terbakar, itu beda lagi, knalpot panas dan membakar bumper dan bumper bakar mesin. Jadi banyak penyebabnya," kata Rifat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com