Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Knalpot Mobil Nembak-nembak, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 28/11/2021, 11:41 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai mobil, terkadang merasakan kondisi di mana tenaga mengentak diikuti suara meletup dari knalpot. Kondisi semacam ini bisa jadi membuat tidak nyaman, termasuk mengganggu lingkungan sekitar.

Kondisi ini kerap dikenal gejala mobil yang "menembak". Tentu ini bukan hal yang normal. Pemilik mobil harus segera menyelesaikan permasalahan ini sebelum gangguan merembet ke bagian lain.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, penyebab hal ini terjadi lantaran adanya pembakaran tidak sempurna atau misfire.

Baca juga: Bambang Soesatyo dan Sean Gelael Kecelakaan Saat Rally di Meikarta

Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan komponen apa yang mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan mobil menembak.

Ganti knalpot mobil butuh perhatian di banyak bagian.Otomania-Donny Apriliananda Ganti knalpot mobil butuh perhatian di banyak bagian.

“Ada misfire seperti timing tidak tepat, kurang bahan bakar atau kelebihan bahan bakar, coil mati sehingga BBM terbakar di knalpot. Terkait komponennya ada banyak, bisa coil yang rusak, busi, injektor dan lainnya,” ujar Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

“Soal rekomendasi penangannya, mudahnya segera bawa ke bengkel untuk mencari penyebab misfire-nya,” tambahnya.

Baca juga: Empat Bus Baru Indonesia Power, Pakai Sasis Mercy

Sementara itu, Nurrahmad Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan, menjelaskan bahwa mobil yang sudah mengadopsi teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) jarang mengalami penyakit menembak.

Hal tersebut bisa terjadi karena kondisi busi sudah tidak baik, percampuran bahan bakar tidak ideal, dan biasanya hal tersebut terjadi pada mobil dengan sistem karburator sebagai penyuplai bahan bakar.

“Sementara buat yang sudah EFI jarang knalpot menembak. Kecuali, ada modifikasi pada knalpot yang menyebabkan sistem peredam gas buangnya tidak baik,” kata Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau