Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jangan Hanya Jadi Serbuan Kendaraan Listrik Impor

Kompas.com - 26/11/2021, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Gelaran pameran kendaraan listrik bertajuk Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, resmi dibuka di kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu (24/11/2021).

Upaya yang dilakukan seiring digencarkannya gelombang kendaraan listrik di Indonesia. Namun, faktanya sebagian besar komponen kendaraan listrik masih berstatus impor.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pembangunan industri pendukung kendaraan listrik seperti baterai motor listrik dan komponen lain selain struktur pendukungnya juga memerlukan nilai investasi yang cukup tinggi.

“Baterai dan motor ini kita masih impor, kalau ini bisa segera kita beresin. Kita punya bahan baku yang ada semuanya di sini. Segera berikutnya teman-teman mengembangkan motor yang bisa untuk sepeda motor, mobil, dan mobil penumpang yang besar,” ujar Moeldoko, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Ketemu Pengendara Tanggung, Harus Jago Antisipasi

Moeldoko menambahkan, dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik perlu dukungan pemerintah maupun berbagai sektor lainnya, terutama dalam mengembangkan industri yang termasuk sebagai industri pioneer.

Menurutnya, beberapa dukungan yang perlu diberikan, antara lain Kemenkomarves dan Kementerian Perhubungan, serta industri untuk calon investor. Lebih lanjut lagi, Moeldoko menyarankan, pemerintah juga dapat menciptakan inisial market dengan cara mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Kepala Staf Presiden Moeldoko buka pameran IEMS 2021KOMPAS.com/Dio Kepala Staf Presiden Moeldoko buka pameran IEMS 2021

“Kesempatan investasi harus dibuka selebar-lebarnya, jangan dipersulit. Penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. Oleh karena itu, presiden meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat pondasi menuju transisi tersebut,” ucap Moeldoko.

“Saya berbicara di depan para periset ini agar menjadi atensi kita semuanya berikutnya. Saat ini di Indonesia belum terbentuk. Sebagian besar komponen masih berasal dari impor. Jika tidak dilakukan riset dan pengembangan yang agresif terbaru, insentif yang menarik bagi pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), maka Indonesia hanya akan menjadi market. Kita bisa ketinggalan lagi dan kita hanya menjadi penonton,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi bidang Kemaritiman dan Investasi – Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Ayodhia G L Kalake menambahkan, pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendorong implementasi kebijakan atau kendaraan listrik berbasis baterai.

Suasana pameran IEMS 2021KOMPAS.com/Dio Suasana pameran IEMS 2021
“Kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategi pemerintah dalam meningkatkan mobilitas dan juga lingkungan hidup yang bebas polusi dalam beberapa dekade terakhir subsidi bahan bakar minyak yang sangat tinggi,” kata Ayodhia.

Baca juga: Perawatan Berkala Motor Jelang Akhir Tahun

Ia menambahkan, Indonesia memiliki energi listrik yang belum dapat dioptimalkan penggunaannya. Hal ini akan menjadi solusi untuk transformasi kendaraan listrik, ini akan menjadi harapan pemulihan ekonomi.

“Ke depan, sumber daya alam yang melimpah termasuk akan menjadi modal dasar bagi pengembangan ekosistem, serta menjadi nilai tambah menjadi bagian dari global setelah baik untuk produk baterai maupun produk itu sendiri,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau