Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Permintaan KNKT untuk Kurangi Kecelakaan di Jalan Raya, Edukasi

Kompas.com - 28/10/2021, 16:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum lama ini melakukan investigasi pada kecelakaan truk trailer di Tol Banyumanik belum lama ini.

Kecelakaan tersebut terjadi karena cara pengemudi yang salah dalam mengoperasikan transmisi truk serta adanya kebocoran pada konektor rem trailer. Kedua hal ini yang menyebabkan truk mundur tidak terkendali dan mengenai beberapa kendaraan di belakangnya.

Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT mengatakan, penyebab dari bocornya konektor rem trailer adalah penggantian suku cadang yang tidak tepat. Misalnya dengan mengganti klep dengan guntingan ban.

Baca juga: Hasil Investigasi KNKT Soal Truk Trailer Mundur di Tol Banyumanik

Kondisi rumah warga Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, rusak parah akibat tertabrak truk trailer di dalan raya Jombang - Surabaya, Senin (7/12/2020).KOMPAS.COM/DOK. Kepolisian Mojokerto Kondisi rumah warga Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, rusak parah akibat tertabrak truk trailer di dalan raya Jombang - Surabaya, Senin (7/12/2020).

“Efek yang ditimbulkan dari penggunaan klep abal-abal itu terlihat dari semburan angin pada konektor, ini penyebab rem blong yang kemarin (truk trailer di Tol Banyumanik). Ini terjadi karena mereka tidak tersentuh edukasi,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).

Selain itu, mengenai pengemudi yang salah dalam pengoperasian transmisi, sebenarnya bisa dicegah dengan edukasi atau pelatihan pengemudi. Berdasarkan wawancara Wildan dengan pengemudi, ditemukan kalau pengemudi baru 5 bulan mengemudikan trailer, sebelumnya hanya Elf biasa.

Baca juga: Hino dan Karoseri Tentrem Kolaborasi Bareng di GIIAS 2021

“Yang penting, edukasi ke pengusaha, mekanik dan pengemudi. Nanti di sana dijelaskan bagaimana maintenance, pengoperasian, pre-inspection, pemuatan, dan lain-lain,” kata Wildan.

Jika memang mau mengurangi angka kecelakaan di jalan, saran dengan melakukan edukasi tersebut sebaiknya segera dilakukan. Bukan cuma edukasi pengemudi, tetapi juga pengusahanya serta mekanik yang mengurus truk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau