JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pemilik mobil matik, penggantian pelumas pada mobil harus dilakukan secara rutin. Tidak hanya mesin, tapi juga oli transmisi otomatis.
Umumnya, pihak bengkel akan menyarankan penggantian oli transmisi matik setiap interval 15.000 kilometer. Selanjutnya, untuk menguras oli ini secara menyeluruh dilakukan tiap 50.000 kilometer.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan bahwa saat ini penggantian oli transmisi tidak bisa lagi sepenuhnya menggunakan patokan interval jarak tempuh tersebut.
Menurut Hermas, menyoroti kondisi lalu lintas di sebagian daerah yang padat dan kerap timbul kemacetan menjadi penyebab patokan jarak tempuh untuk mengganti oli transmisi matik sudah tidak relevan lagi.
Baca juga: Bamsoet Sebut Sirkuit Mandalika Mau Dipakai untuk Formula 1
“Misal, untuk menempuh jarak 10 km biasanya ditempuh dalam waktu 20-30 menit, tapi pada kenyataannya saat ini bisa sejam atau lebih. Kalau hitungan normal waktu kerja, dalam 1 jam itu mobil bisa menempuh lebih dari 10 km," ujar Hermas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, Hermas menyarankan bagi pemilik mobil yang kerap menghadapi kemacetan lalu lintas, agar tidak sepenuhnya menggunakan tolok ukur jarak tempuh saat akan mengganti oli transmisi matik.
"Yang biasanya ganti oli matik 15.000 km, dengan kondisi kemacetan dan waktu kerja komponen yang lebih lama sebaiknya dipercepat menjadi 7.000 km atau 8.000 km," katanya melanjutkan.
Baca juga: Catat, Ini Syarat Bikin SIM Baru di Indonesia
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kemungkinan penurunan performa transmisi matik dan menghindari kuras oli secara menyeluruh. Jika rutin melakukan ganti oli transmisi matik, maka tidak perlu sering menguras pelumas tersebut.
Sebab, oli yang berada di dalam transmisi selalu diperbarui dan punya performa pelumasan yang baik. Kuras dilakukan jika kondisi oli transmisi sudah tak lagi bisa melumasi dengan baik.
Hermas menyebutkan, gejala penurunan performa pada transmisi matik dirasakan ketika ada keterlambatan proses perpindahan gigi. Bisa juga muncul suara dengung pada sistem transmisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.