Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Motor Honda yang Bertatih-tatih karena Penjualan Lesu

Kompas.com - 10/08/2021, 09:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda merupakan pemimpin pasar roda dua di Indonesia. Hampir semua produk dari pabrikan Jepang ini mendapat penerimaan yang baik.

Meski demikian, tidak semua model yang dikeluarkan laris manis. Ada juga yang bertatih-tatih di pasar sehingga akhirnya penjualannya disetop.

Ada banyak faktor mengapa suatu produk bisa tak terlalu laku dibanding yang lain. Mulai dari desain, harga, teknologi atau inovasi yang disusung, hingga penempatan posisi produk dengan model lain.

Baca juga: Naik Motor Malam Hari Lebih Berisiko Dibanding Siang

Honda SH150i.KompasOtomotif-Stanly Ravel Honda SH150i.

1. Honda SH150i

Astra Honda Motor (AHM) resmi menyetop penjualan Honda SH150i untuk pasar Indonesia. Penghentian penjualan SH150i dilakukan pada Mei 2021.

Skutik yang sering diasosiasikan punya tampang Eropa tersebut mundur setelah empat tahun mencari ceruk pasar skutik premium di Indonesia.

SH150i pertama kali diperkenalkan di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2016, dan resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017.

Saat itu SH150i hadir untuk berhadapan dengan merek Italia. Kompetitornya ialah Piaggio Medley. Honda SH150i punya rekam jejak panjang karena sudah hadir sejak tahun 1980-an di Eropa.

Secara penampilan SH150i tampil beda dari gaya skutik kebanyakan di dalam negeri dengan garis desain elegan, termasuk lingkar pelek 16 inci.

Sayangnya tidak banyak masyarakat yang melirik SH150i. Catatan Kompas.com, penjualan di awal-awal peluncuran yaitu Juni 2017 sampai Desember 2017, hanya terjual 140 unit.

Baca juga: Masih Pandemi, Honda Kembali Gelar Balapan Virtual

Pada Februari 2020, Thomas Wijaya, Direktur Marketing AHM, usai peluncuran tim Repsol Honda di Jakarta, tak menampik pasar SH150i cukup kecil, bahkan tren penjualannya terus turun sejak 2018.

Selain desain dan segmentasi, faktor harga juga disinyalir berpengaruh pada penjualan selama ini. Merujuk pada harga di situs resmi pada 4 Mei 2021, SH150i dijual Rp 41.900.000 OTR Jakarta.

Desain stiker baru.AHM Desain stiker baru.

2. Honda Spacy

Honda Spacy pertama kali meluncur pada 2011. Saat itu skutik ini hadir dengan banyak keunggulan dibandingkan skutik lain.

Spacy sudah menganut sistem pengabutan injeksi. Spacy juga menjadi salah satu pelopor skutik berbagasi besar di Indonesia. Sampai diberikan penegasan Helm-In yang bisa muat helm yang kemudian dipatenkan Honda dan disematkan ke model lain.

Soal tampang sebetulnya cukup manis. Sedikit lebih bulat ketimbang Beat. Status Spacy juga merupakan model global karena dipasarkan di berbagai negara, termasuk Jepang, negeri asalnya. Sayang Spacy disuntik mati pada awal 2018.

Baca juga: Ini Fungsinya Mengemudi Wajib Pakai 2 Tangan

3. Honda Kirana

Honda Kirana hadir perdana pada 2002. Motor ini meluncur saat Supra X 110 masih eksis. Berbeda dengan Supra X yang bermesin 110cc, Kirana lebih besar 125cc.

Spesifikasi mesinnya 125cc 4-tak, berpendingin udara, menghasilkan 6,7 kW pada 7.500 rpm.

Meski mengusung mesin lebih besar nyatanya tidak langsung membuat Kirana laris manis.

Tampilannya yang konservatif mengingatkan bentuk Astrea Grand tampaknya cukup berpengaruh pada penjualan.

Masa hidup Kirana terbilang pendek hanya dua tahun, AHM menyuntik mati Kirana pada 2004.

Honda Supra VFoto: Instagram 119 Garage Honda Supra V

4. Honda Supra V

Honda Supra V merupakan turunan dari Supra X. Motor ini merupakan saudara dari Supra XX yang lahir pada 2002.

Supra dobel X (XX) didesain untuk mengakomodir pecinta kecepatan dan anak muda menggunakan kopling manual.

Adapun Supra V juga kopling manual tapi rem depan masih teromol.

Supra V mengusung mesin 100cc 4-tak, SOHC, silinder tunggal. Di atas kertas, Supra V mampu memuntahkan daya maksimal 7,3 PS pada putaran 8.000 rpm.

Baca juga: Lama Tidak Digunakan, Waspada Jamur di Busa Helm

Honda CS-1Foto: GridOto Honda CS-1

5. Honda CS-1

Honda CS-1 merupakan singkatan dari Honda City Sport One. Motor ini masuk dalam kategori bebek sport, mengisi celah sport underbone yang berbeda dengan Supra series.

Honda CS-1 merupakan karya desainer dari Indonesia. Meluncur perdana pada 2008, desainnya bisa disebut crossover yakni campuran bebek dengan ayam jago.

Namun, saat itu masyarakat Indonesia belum bisa menerima desain CS-1 dan tak sedikit yang mengangapnya cukup nyeleneh.

Padahal kalau diteliti desain CS-1 bisa dibilang out of the box ketimbang motor bebek di zamannya.

Honda Revo AT Honda Revo AT

5. Honda Revo AT

Pada 2010 AHM melansir inovasi baru bebek matik atau ''betik." Secara tampilan seperti motor bebek namun memakai transmisi otomatik.

Dengan desain ala motor bebek dan transmisi otomatik, Honda awalnya yakin motor ini bisa punya pasar yang bagus karena memadukan keandalan motor bebek dan kemudahan motor matik.

Motor ini lahir karena kala itu, bebek masih mendominasi pasar sepeda motor nasional. Sedangkan, skutik mulai menunjukkan segmen baru yang menjanjikan, sehingga kedua konsep ini digabungkan.

Baca juga: Honda CB1000R 5Four Edisi Terbatas Meluncur

Revo AT mengusung 110 cc dengan sistem pengabutan injeksi ditambah catalytic converter yang dapat memperbaiki emisi gas buang.

Adapun konsumsi bahan bakarnya diklaim mencapai 57,3 kpl.

Sayang konsep ini kurang diterima masyarakat. Penjualannya kurang bagus. Honda Revo AT pun setop produksi setelah tiga tahun mengaspal pada 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau