Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kebiasaan Buruk Pengemudi yang Bikin Kampas Rem Cepat Aus

Kompas.com - 09/08/2021, 09:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comKampas rem adalah komponen penting pada sistem pengereman. Tugasnya yaitu menggesekkan kampas ke bagian cakram atau tromol sampai kendaraan berhenti.

Kampas rem pada mobil juga memiliki usia pakai, biasanya antara 20.000 km sampai 50.000 km. Namun ada perilaku pengemudi yang bisa membuat kampas rem lebih cepat aus dari biasanya.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, cara mengemudi yang agresif bisa mengurangi usia pakai kampas rem. Agresif ini yang suka menyalip dan mengemudi di rpm tinggi hingga mepet ke mobil di depannya.

Baca juga: Yamaha Daftarkan Nama Baru YZF-R2, Motor Sport 200 cc

Ilustrasi kampas rem mobilDok. Toyota Astra Ilustrasi kampas rem mobil

“Kalau dia suka kencang mengemudinya, maka dia harus hentikan kendaraannya lebih keras lagi. Akhirnya frekuensi penggunaan dan beban rem itu lebih tinggi dibanding pengemudi yang normal,” ucap Suparna kepada Kompas.com, belum lama ini.

Pengemudi agresif lainnya yaitu yang suka menyalip walaupun bukan di kecepatan tinggi. Misalnya dalam kondisi macet, lihat lajur lain kosong, dia langsung tancap gas dan mengerem dengan kuat.

“Jadi pengemudi agresif ini baik dalam kecepatan tinggi maupun yang suka pindah-pindah lajur biasanya akan membuat kampas rem cepat habis,” kata Suparna.

Baca juga: Turun Rp 9 Jutaan, Harga Toyota Rush di Jawa Tengah per Agustus 2021

Selain itu, ada juga perilaku yang membuat boros kampas rem yaitu jarang memanfaatkan engine brake untuk membantu kurangi kecepatan. Jadi kalau malas pakai engine brake, kampas rem bekerja sendirian menguangi kecepatan kendaraan sehingga lebih cepat aus.

“Satu lagi perilaku yaitu kurangnya sensitivitas pada komponen rem yang tidak normal. Jadi ketika menekan pedal rem terasa bergetar, tidak begitu digubris. Padahal jika dibiarkan malah membuat kampas rem lebih cepat aus,” kata dia.

Pedal rem yang bergetar itu disebabkan tidak normalnya piringan cakram. Piringan cakram mengalami keolengan sehingga saat direm, maka bergetar. Nantinya kampas rem akan aus tidak merata sehingga bisa merusak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke