Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Lampu DRL, Selama Ini Dianggap Sekadar Pemanis

Kompas.com - 05/08/2021, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belakangan daytime running light (DRL) telah menjadi standar kelengkapan pada mobil-mobil keluaran baru. Tapi, ada juga yang menyematkan lampu jenis ini pada mobil-mobil yang belum memilikinya.

Upaya ini sah-sah saja, tapi masih ada pemilik mobil yang belum paham fungsi asli dari lampu DRL, karena selama ini kerap dianggap hanya sebagai pemanis saja. Faktanya, lampu ini punya fungsi penting, bukan cuma sebagai pemanis estetika mobil.

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, mengatakan, saat ini keberadaan DRL pada mobil baru belum diatur secara resmi.

Meski begitu, produk-produk Toyota sudah menggunakan lampu DRL hampir di semua model, khususnya untuk varian teratas.

Baca juga: Bulan Terakhir PPnBM 0 Persen, Ini Harga Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross per Agustus 2021

Toyota RaizeDok. Toyota Toyota Raize

Fungsi utama DRL lebih ke safety, selain juga menunjang penampilan karena ini sebetulnya aksesori tambahan,” ujar Didi, kepada Kompas.com (4/8/2021).

“Buat kita mungkin enggak terasa manfaatnya, cahayanya putih, nyala pada siang hari, tapi buat orang atau pengendara lain mungkin beda. Mereka jadi bisa memantau pergerakan mobil lebih jelas, jadi fungsinya ke safety,” kata dia.

Didi menambahkan, DRL umumnya mengusung lampu berteknologi LED. Sebab jika menggunakan bohlam biasa, cahaya yang dihasilkan dirasa kurang terang.

Baca juga: Ini Daftar Harga Rocky, Xenia, Terios, Luxio, dan Grandmax per Agustus 2021

Aksesori lampu DRL untuk Nissan Juke.Ghulam/Otomania Aksesori lampu DRL untuk Nissan Juke.

“DRL kan nyala terus, kalau pakai bohlam bisa cepat putus. Makanya pakai LED, watt-nya kecil, lebih terang, lebih awet. Selain itu kalau halogen enggak ada yang warna putih, mungkin ada HID, tapi HID itu mahal, sehingga kurang cocok,” ucap Didi.

Sementara itu, Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, fungsi DRL bukan untuk menerangkan jalan.

Melainkan agar pengguna jalan lain bisa melihat kita dengan jelas. Singkatnya, DRL membuat kendaraan kita lebih mencolok dan terpantau di jalan.

Baca juga: Belajar dari Kasus Video Ambulans Kosong yang Minta Prioritas Jalan

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Menurutnya, DRL sengaja dibuat agar mobil bisa terlihat jelas tanpa menyalakan pencahayaan utama. Oleh sebab itu, fungsi DRL biasanya langsung menyala ketika mobil distarter.

“Pahami fungsinya, DRL itu bukan seperti lampu LED atau lampu utama. Ia diciptakan dengan tujuan tersendiri,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau