JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, PT Dharma Polimetal selaku produsen kendaraan roda tiga listrik PowerAce, dan National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) mengadakan kegiatan Kemenperin PowerAce Digimodz.
Kegiatan tersebut resmi dimulai bersamaan dengan diselenggarakannya konverensi pers secara daring pada Senin (2/8/2021).
Kemenperin PowerAce Digimodz merupakan kompetisi modifikasi digital yang bertujuan memberi kontribusi masyarakat umum dalam memberikan ide dan gagasan terhadap pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dalam hal ini, para desainer otomotif untuk merancang modifikasi kendaraan roda tiga PowerAce sehingga memiliki daya guna maksimal dan ramah lingkungan.
Baca juga: Toyota GR70, Begini Jadinya Jika Corolla DX Diproduksi Lagi
Kendaraan roda tiga PowerAce merupakan kendaraan roda tiga berpenggerak listrik yang diproduksi oleh PT Dharma Polimetal (Triputra Group). Dengan tagline “Partner Bisnis Andalanku”, PowerAce yang diluncurkan pertama kali pada Maret 2021 silam memiliki beberapa tipe: PowerAce PRO, PowerAce PRO RF, PowerAce MAX, PowerAce MAX RAM, PowerAce BX, dan PowerAce MP.
Sony Sulaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin RI mengatakan, PowerAce yang 100 persen berpenggerak motor listrik berbasis sumber daya listrik dari baterai merupakan implementasi amanah Perpres 55 tahun 2019, untuk percepatan kendaraan listrik di jalan raya.
“PowerAce diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalangan masyarakat luas terhadap teknologi kendaraan listrik yang efisien, harga terjangkau, dan ramah lingkungan dalam menjalankan kegiatan usaha produktif,” kata Sony dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Pengguna Motor yang Ingin Naik Kelas ke SIM CI dan CII Harus Tes Ulang
Sony juga menjelaskan, Kemenperin PowerAce Digimodz merupakan kompetisi adu gagasan karya desain kendaraan roda tiga listrik PowerAce.
Dalam kegiatan ini, Peserta ditantang untuk membuat konsep modifikasi kendaraan roda tiga listrik dengan mengedepankan unsur entrepreneurship atau fungsi yang sejalan dengan jenis usahanya, tanpa mengesampingkan tampilan kendaraan yang menarik,” ucap Sony.
Dalam kompetisi Kemenperin PowerAce Digimodz diharapkan lahir karya-karya yang sesuai dengan tujuan kendaraan PowerAce, yakni digunakan dalam berbagai aplikasi kendaraan untuk mendukung UMKM. Karena itu nantinya peserta wajib menyertakan penjelasan soal fungsi desain PowerAce yang dibuatnya.
Peserta Kemenperin PowerAce Digimodz boleh melakukan eksplorasi digital modifikasi pada setiap bagian PowerAce yang meliputi styling dan aplikasi. Styling merupakan perubahan desain tampak depan, belakang, warna, pelek, dan penambahan berbagai aksesori.
Sedangkan aplikasi, pada modifikasi yang dilakukan berupa penambahan aplikasi yang menunjang produktivitas UMKM. Aplikasi ini juga yang memberikan nilai tambah bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.
Yosaphat P. Simanjuntak, selaku Direktur PT Dharma Polimetal mengatakan, pihaknya memiliki komitmen besar untuk mengembangkan industri manufaktur di indonesia terutama yang menunjang UMKM.
Dengan adanya prakarsa dari Kemenperin untuk mengadakan kompetisi modifikasi ini, akan memberikan dorongan positif yang kuat bagi industri manufaktur dan lebih lagi modifikasi ini dilakukan terhadap kendaraan listrik.
“Dengan latar belakang tersebut, kita semua berharap agar para peserta ‘Kemenprin PowerAce Digimodz’ ini dapat memberikan ide desain atau rancangan yang inovatif dan juga memiliki nilai komersial. Dimana Rancangan tersebut nantinya tidak berhenti hanya sebagai ide kreatif saja namun dapat direalisasikan menjadi unit kendaraan yang dapat diproduksi secara massal dan dipasarkan secara luas,” kata Yosaphat.