Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Ojek Online Beroperasi Taat Prokes

Kompas.com - 23/07/2021, 13:41 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta para pengemudi ojek online untuk disiplin mamatuhi protokol kesehatan (prokes) saat beroperasi. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, para pegemudi harus bisa menjalankan prokes layaknya menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan saat sedang menunggu order.

Budi menjelaskan bila pandemi Covid-19 yang sudah melanda satu tahun lebih berdampak pada semua sektor, termasuk transportasi online. Meski demikian, pelayanan tetap harus berjalan, termasuk logistik dengan tetap memperhatikan prokes.

Baca juga: Kemenhub Tegaskan Aturan Perjalanan Darat Berlaku sampai 25 Juli 2021

"Saya senang bisa bertemu pengemudi ojek online, Presiden menaruh perhatian besar pada angkutan rakyat. Anda sebagain telah melakukan hal luar biasa mengantarkan berbagai kebutuhan bagi masyarakat yang membatasi mobilitas, Anda juga turut menggerakkan roda perekonomian di tengah situasi yang sulit ini," kata Budi saat memberikan bantuan sembako, Kamis (22/7/2021).

Menteri Perhubungan Budi Karya SumadiKEMENHUB Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Seperti diketahui, sektor transportasi masuk dalam kategori kritikal yang masih bisa beroperasi ketika PPKM Darurat. Walau yang lain ada pembatasan kapasitas, namun khusus ojek online dan pangkalan, diperbolehkan beroperasi normal dengan prokes yang ketat.

Tak hanya itu, selama beroparasi pengemudi ojek online juga wajib menggantongi Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta. Syarat tersebut sudah dibuat oleh aplikator secara kolektif agar bisa memudahkan mitranya.

Namun demikian, Budi meminta agar pengendara ojek online beroperasi dengan menggunakan atribut lengkap. Hal ini dilakukan agar mudah dikenali oleh petugas di lokasi penyekatan.

Baca juga: Regulasi Angkutan Umum PPKM Level 4 di DKI, Melanggar Denda Rp 50 Juta

Mitra pengemudi Grab bersama penumpang. DOK. Grab Mitra pengemudi Grab bersama penumpang.

"Tetapi rekan-rekan harus memakai atribut ojek online sehingga mudah dikenali oleh petugas dan bisa langsung melewati penyekatan," ucap Budi.

Untuk aplikator, Budi mengimbau agar mengakomodasi mitranya mendapatkan vaksin. Hal tersebut karena pengemudi menjadi garda terdepan dalam melayani transportasi jalan yang harus mendapatkan perlindungan maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau