Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Sepeda Motor Sendiri di Masa PPKM Darurat

Kompas.com - 20/07/2021, 10:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, mobilitas jadi sangat terbatas. Sehingga, sepeda motor yang biasa digunakan untuk beraktivitas sehari-hari jadi lebih banyak diam di garasi.

Dengan lebih banyak waktu di rumah, masyarakat bisa memanfaatkan waktu luang untuk berbagai kegiatan lain yang positif. Salah satunya adalah melakukan perawatan berkala pada sepeda motor kesayangannya.

Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ade Rohman mengatakan, pemilik motor bisa melakukan pengecekan dan pembersihan ringan pada beberapa komponen. Hal ini agar kendaraan tetap dalam kondisi yang prima meskipun tidak digunakan dalam waktu lama.

Baca juga: Motor Parkir Lama Selama PPKM Darurat, Waspada Aki Tekor

"Pengguna motor wajib mengetahui beberapa komponen yang perlu dilakukan perawatan dan memahami cara pemeriksaannya dengan benar," ujar Ade dalam keterangan resminya.

Berikut beberapa bagian sepeda motor yang perlu diperiksa agar kondisi motor tetap terjaga dengan baik, di antaranya:

1. Sistem Bahan Bakar

Ilustrasi Karet Tutup Tangkiaselimalang.com Ilustrasi Karet Tutup Tangki

Periksa sistem saluran bahan bakar, mulai dari bagian tutup tangki hingga tangki bahan bakar. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan jika ada kebocoran bahan bakar maka akan tercium oleh hidung.

“Jika ada kebocoran, hindari dari percikan api dan segera menghubungi AHASS terdekat agar segera bisa dilakukan tindakan perbaikan,” kata Ade.

Baca juga: 9 Cara Rawat Vespa Matik di Rumah Saat PPKM Darurat

2. Oli Mesin

Ilustrasi mengecek kondisi oli mesin motor (Shutterstock/kasarpstudio) Ilustrasi mengecek kondisi oli mesin motor

Periksa ketinggian oli mesin menggunakan stik oli pada kondisi motor diletakkan di posisi standar tengah (main stand). Kapasitas oli normal jika permukaan oli masih berada di atas garis lower dan di bawah garis upper pada ujung stik oli. Saat melakukan pemeriksaan kapasitas oli, posisi stik oli tidak boleh diulir ke dalam. Selain itu, periksa juga apakah ada kebocoran oli di sekitar mesin atau tidak.

3. Sistem Pengereman

Rem Cakram pada motor Rem Cakram pada motor

Pada sistem rem, yang umum digunakan ada dua model, yaitu rem hidrolik dan rem tromol. Bagi motor yang sudah menggunakan rem hidrolik, periksa ketinggian level minyak rem apabila kapasitas minyak rem berkurang ini bisa disebabkan dari kanvas rem yang sudah mulai tipis. Apabila hal ini terjadi, lanjutkan dengan melakukan pemeriksaan ketebalan kanvas rem melalui indikator keausan kanvas rem yang ditunjukkan dengan garis pada sisi kanvasnya.

Baca juga: PPKM Darurat Masih Sepekan Lagi, Jangan Lupa Rawat Rantai Motor

Pada sistem pengereman tromol, dapat dilakukan pemeriksaan jarak main bebas handle rem di mana ukuran standarnya adalah 10-20 mm. Lakukan penyetelan jarak main bebas jika jarak menyimpang, dengan cara memutarkan mur penyetelnya pada ujung kabel remnya.

Terakhir, pastikan periksa juga ketebalan kanvas remnya dengan melihat indikator keausan pada bagian lengan ayun rem tromolnya pada saat dilakukan pengereman.

4. Kondisi Ban

Cek tekanan udara ban sepeda motor secara rutinDok. DAM Cek tekanan udara ban sepeda motor secara rutin

Periksa kondisi tekanan angin dan keausan ban agar berkendara lebih aman dan nyaman serta mendapatkan performa yang maksimal dalam berkendara. Pada umumnya, tekanan udara normal ban depan 200 kPa/29 psi dan ban belakang 225 kPa/33 psi.

"Sementara untuk memeriksa keausan ban luar, bisa dilihat dari indikator keausan ban yang terdapat pada alur ban tersebut. Indikator tersebut biasanya disematkan di alur ban sejajar dengan tanda segitiga pada samping ban luar," ujar Ade.

5. Kondisi Accu/Battery

Ilustrasi aki motorIstimewa Ilustrasi aki motor

Untuk beberapa tipe motor, pada bagian spidometer sudah dilengkapi dengan indikator tegangan baterai. Pengendara bisa langsung melihat dan memeriksa tegangan aki pada sepeda motor.

Kondisi baterai, bisa dikatakan baik jika memiliki tegangan lebih dari 12.4 volt. Sementara itu, motor yang belum dilengkapi dengan indikator tegangan baterai bisa melakukan pemeriksaan dengan menggunakan cara sederhana, yaitu dengan memfungsikan electric starter. Jika masih mumpuni, bisa diartikan kondisi aki dalam kondisi baik.

“Disarankan, jika sepeda motor jarang digunakan secara rutin, hidupkan sepeda motor untuk melakukan pengisian tegangan aki supaya tidak drop,” kata Ade.

6. Bersihkan Motor

Hindari kebiasaan mencuci motor saat mesin masih dalam keadaan panas.Donnyantoro Hindari kebiasaan mencuci motor saat mesin masih dalam keadaan panas.

Jika motor selalu parkir di ruang terbuka, bersihkan motor dari debu dan kotoran lainnya secara rutin. Selain itu, setelah motor terkena hujan, baiknya motor dicuci untuk menghindari karat pada komponen sepeda motor.

7. Berikan Pelumas pada Bagian yang Bergerak

Ilustrasi merawat standar tengah pada sepeda motorDok. DAM Ilustrasi merawat standar tengah pada sepeda motor

"Setelah dilakukan pembersihan, lumasi bagian-bagian komponen yang bergerak, di antaranya standar tengah, pillion step, grip gas, lubang kunci, dan rantai mesin untuk motor jenis bebek dan sport," ujar Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau