Jumlah permintaan dan penawaran yang tidak setinggi mobil Jepang membuat mobil Eropa terkesan lebih sulit dijual.
Baca juga: Toyota Fortuner di Jawa Tengah Dijual Mulai Rp 493 Jutaan
"Awalnya orang-orang sudah ter-brainwash, berasumsi bahwa suatu produk itu biaya maintenance mahal, harga purna jualnya jatuh, itu yang membuat suatu mobil kurang peminat," ungkap Joni.
"Kalau sebut merk yang peminatnya sedikit, model-modelnya Peugeot atau Renault kan kurang familiar itu. Karena kita sudah terbiasa dengan produk Jepang. Itu juga yang menentukan biaya maintenance-nya. Semakin langka mobilnya, otomatis biaya perawatan makin mahal karena SDM-nya terbatas," katanya menambahkan.
Cek Surat
Salah satu alternatif bagi konsumen otomotif yang ingin mendapatkan transportasi pribadi dengan harga terjangkau dan mudah, adalah dengan mencarinya di pasar kendaraan bermotor bekas.
Meski begitu, melakukan pembelian motor dan mobil bekas tidak bisa sembarangan.
Konsumen harus teliti pada berbagai aspek terkait kondisi laik jalan kendaraan tersebut dan kelengkapan surat-suratnya.
Andi, dari diler mobil bekas Jordy Mobil MGK Kemayoran mengatakan, saat ini memang tak jarang kendaraan bekas yang tidak dilengkapi BPKP atau STNK.
Hal ini tentu menjadikan harga kendaraan lebih murah, namun dalam waktu menengah pemilik bisa dihujani masalah.
“Kalau BPKB tidak ada, bisa saja BPKB-nya itu di leasing. Kalau ketemu di jalan sama debt collector kendaraan bisa ditarik,” ucap Andi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.