JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam balap sepeda motor, dibutuhkan baju balap atau wearpack yang berkualitas. Tentunya, untuk mengurangi risiko cedera parah atau bahkan kematian.
Baju balap merupakan salah satu perlengkapan yang memiliki fungsi yang sangat vital, begitu pula dengan helm, sarung tangan, dan sepatu balap.
Baju balap yang dipakai pebalap dibuat dari kulit hewan. Umumnya, kulit sapi atau kulit kangguru yang digunakan. Baju balap harus mampu tahan terhadap abrasi atau gesekan.
Baca juga: Cegah Terbuka Lagi, Baju Balap Fabio Quartararo Pakai Pengaman Ekstra
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @motoamerica, terlihat pebalap yang sedang melaju terjatuh dan terlindas oleh pebalap lain dari belakang.
View this post on Instagram
Meski demikian, pebalap tersebut mampu bangkit lagi dan berjalan. Walaupun terlihat kesakitan, tapi kakinya tidak mengalami keretakan atau bahkan patah tulang.
Galang Hendra Pratama, pebalap Yamaha Indonesia yang saat ini berlaga di ajang World Supersport (WorldSSP), mengatakan, baju balap harus nyaman dan aman.
Baca juga: Dominasi Dua Baju Balap di MotoGP
"Kalau mau beli wearpack harus coba dulu, istilahnya fitting. Ukurannya pas dengan tubuh, dan nyaman. Jangan kebesaran atau kekecilan," ucap Galang saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baju balap atau jaket terlalu besar tidak akan maksimal melindungi tubuh di dalamnya. Saat jatuh bisa-bisa jaket atau baju balap tidak rusak tapi tubuh di dalam cedera.
Dengan perkembangan teknologi, baju balap sekarang ini tak hanya kuat, tapi juga lentur dan memiliki sirkulasi yang baik. Selain itu, dapat juga disematkan dengan kantung udara atau airbag untuk meningkatkan keamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.