Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Parkir Selama PPKM Darurat, Jangan Pakai Standar Samping

Kompas.com - 02/07/2021, 11:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 18 hari, 3-20 Juli 2021, Pemerintah resmi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, khusus di Jawa dan Bali. Semua orang diminta untuk tetap di rumah.

Selama PPKM Darurat, setiap orang diminta untuk tidak melakukan mobilisasi, kecuali memang untuk kebutuhan penting atau mendesak.

Dengan begitu, sepeda motor akan menganggur cukup lama di rumah. Sebagian pemilik motor ada yang tak peduli dengan cara parkirnya.

Baca juga: PPKM Darurat Jawa-Bali, Ojol Andalkan Layanan Pesan Antar

Ada yang menggunakan standar samping karena lebih praktis dibandingkan standar tengah. Biasanya ini dilakukan para kaum hawa yang ingin lebih cepat dan fleksibel.

Meski lebih praktis dan mudah, tapi menggunakan standar samping dalam waktu yang lama sebenarnya cukup merugikan. Posisi motor yang miring berisiko jatuh jika tersenggol.

Penggunaan standar tengah lebih disarankan saat kendaraan parkir dalam waktu cukup lama. Hal ini karena standar tengah lebih seimbang dibandingkan dengan standar samping.Ari Purnomo Penggunaan standar tengah lebih disarankan saat kendaraan parkir dalam waktu cukup lama. Hal ini karena standar tengah lebih seimbang dibandingkan dengan standar samping.

Selain itu, banyak juga yang beranggapan bahwa menggunakan standar samping dalam waktu lama dapat merusak sokbreker. Motor yang menggunakan sokbreker belakang ganda akan rusak atau mati sebelah.

Kepala Mekanik AHASS Daya Adicipta Motora Wahyudin mengatakan, dengan menggunakan standar samping memang gaya tekan pada sokbreker belakang sebelah kiri lebih besar dibanding yang kanan.

“Namun itu tidak signifikan. Jadi, tidak akan sampai merusak sokbreker belakang,” ujar Wahyu, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Aturan Naik Taksi Online Selama PPKM Darurat

Wahyu mengatakan, kecuali jika dalam posisi tersebut motor diduduki. Maka, bukan hanya sokbreker saja yang berdampak, tapi juga standar samping.

Kepala Bengkel Mekar Bintaro Adih, mengatakan, seringnya menggunakan standar samping dapat mempengaruhi kualitas ban menjadi turun.

Cek tekanan udara ban sepeda motor secara rutinDok. DAM Cek tekanan udara ban sepeda motor secara rutin

“Ketika motor terlalu lama di parkir menggunakan standar samping, maka kondisi roda belakang dan depan akan menahan beban belebih di satu sisi. Tekanan inilah yang bisa membuat ban cepat gundul karena terkikis lantai,” kata Adih.

Selain itu, tekanan udara dalam ban juga bisa mengalami penurunan. Sebab, ban selalu menyentuh permukaan lantai.

“Memang butuh tenaga untuk memarkir motor dengan standar tengah, tapi itu tidak sebanding dengan risiko yang akan diterima,” ujar Adih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau