Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambal Ban Tubeless dari Dalam, Lebih Sempurna

Kompas.com - 20/06/2021, 15:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah video di TikTok akun Nonsenseknowhow memperlihatkan proses tambal ban tubeless. Bedanya, proses tambal ban yang dilakukan cukup panjang, tidak seperti model tusuk yang sering ditemui di pinggir jalan.

Dalam video tersebut, proses pertama adalah memberi tanda pada permukaan yang bocor, lalu paku dicabut. Kemudian ban dilepas dari peleknya dan lubang bekas paku dibor dari luar dan bagian dalamnya dibersihkan.

Setelah itu, dari bagian dalam diberi lem dan dibakar. Kemudian ditempel sebuah tambalan yang berbentuk seperti payung, ditempel dan ditarik dari luar bagian yang runcing dari tambalan tersebut.

Baca juga: Lelang Mobil Dinas, Suzuki Katana Mulai Rp 3 Jutaan

@nononsenseknowhow

##tire ##tirerepair ##tireshop ##patch ##carrepairing ##autorepairs ##tireplug ##mechanic

? original sound - Chris

 

Selanjutnya, bagian payung di bagian dalam ban diratakan dengan roll dan kembali dilapisi dengan lem. Proses penambalan selesai dan ban kembali dipasang ke pelek lalu dibalans dan dipasang ke pelek.

Country Manager Indonesia & Philippines Tech International (SE Asia) Ltd. Produsen Tech Tire Repair Unggul Kusumanto mengatakan, model tambal ban dari dalam seperti ini merupakan model yang paling baik.

“Tambal dari dalam dan modelnya payung itu tambalan permanen yang paling baik. Hal ini dikarenakan lubang baik di telapak sampai ke bagian inner liner tertutup sempurna,” ucap Unggul kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Daihatsu Rocky 1.2 Sudah Bisa Dipesan di Palembang, DP Cuma Rp 1 Juta

Tambal ban model ini memang bagus, namun ada kekurangannya, terutama soal harga dan waktu yang lebih lama. Harga tambal ban permanen ini lebih mahal dibanding model string yang prosesnya hanya tusuk dan cabut.

“Kenapa lebih mahal, karena bengkel yang mengerjakannya harus investasi alat tambahan yang harus mereka pakai,” kata Unggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau